Sebuah kelompok sayap kanan hari Senin (25/11) menuntut pihak berwenang di Afghanistan, untuk segera membebaskan dua aktivis HAM setempat yang mengungkap dugaan jaringan pedofil yang terlibat dalam pelecehan ratusan anak sekolah.
Dalam sebuah pernyataan, Amnesty International menuduh badan intelijen Afghanistan, Direktorat Keamanan Nasional (NDS), telah "secara sewenang-wenang" menangkap Mussa Mahmoudi dan Ehsanullah Hamidi di bagian timur provinsi Logar di mana pelecehan itu terjadi.
Kedua aktivis itu sedang dalam perjalanan untuk bertemu dengan duta besar Uni Eropa di Kabul Kamis lalu (21/11) , ketika agen-agen NDS menangkap mereka, demikian kata kelompok itu.
Baik pemerintah Afghanistan maupun NDS tidak menanggapi tuduhan itu.
"Alih-alih menghukum mereka karena menyampaikan secara terbuka kejahatan mengerikan ini, pihak berwenang seharusnya memuji pekerjaan mereka dan meminta pertanggungjawaban tersangka pelaku lewat pengadilan yang adil dan tanpa mengajukan hukuman mati," kata Samira Hamidi, juru kampanye Amnesty International untuk Asia Selatan.
Berbicara di Kabul, mantan Presiden Afganistan, Hamid Karzai menyerukan pembebasan segera kedua aktivis HAM itu, "jika NDS yang menangkap mereka."
Menurut kerabat kedua aktivis itu, Mahmoudi dan Hamidi mulai menerima ancaman, termasuk dari pejabat lokal di Logar, dan di media sosial, setelah mereka memberikan wawancara kepada media domestik dan asing tentang keberadaan jaringan pedofil di daerah itu.
Kedua aktivis itu adalah bagian dari suatu penyelidikan oleh masyarakat madani yang mengungkap lebih dari 100 video dugaan pelecehan, yang menyatakan bahwa sebagian korban telah dibunuh. Penyelidikan menuduh bahwa jaringan itu termasuk guru-guru sekolah, dan para pejabat provinsi.
Pejabat-pejabat lokal dan beberapa anggota parlemen Afghanistan menolak dan mengecam tuduhan-tuduhan itu sebagai propaganda.
Menteri Pendidikan Afganistan, Mirwais Balkhi pekan lalu mencuit bahwa setelah bertemu dengan otorita propinsi “untuk mengkaji dan mempelajari tuduhan-tuduhan itu,” ia telah memerintahkan sebuah penyelidikan mendesak.
Amnesty International mengecam penangkapan kedua aktivis HAM di Afghanistan itu.
"Dihadapkan dengan ancaman baik dari pelaksana dan non pelaksana negara, mereka beroperasi di bawah kondisi-kondisi paling berbahaya di mana pun di dunia. Ada kekebalan hukum untuk menyerang para aktivis pemberani ini, yang hanya punya sedikit atau tidak punya perlindungan hukum," kata kelompok itu. (ps/em)