Liga Bisbol Korsel Tunda Pertandingan Karena Polusi

Gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah di Seoul, Korea Utara berselimut asap tebal akibat polusi udara, 26 Februari 2014. (Foto: dok).

Polusi udara Korea Selatan yang memburuk dengan cepat telah memaksa liga bisbol professional negara itu untuk menangguhkan tiga pertandingan.

Organisasi Bisbol Korea (KBO), Jumat (6/4) menangguhkan pertandingan di ibukota Seoul, dan di kota-kota di dekatnya, Suwon dan Incheon, setelah pemerintah mengeluarkan peringatan terkait kadar debu halus yang tinggi di kawasan metropolitan itu.

Inilah pertama kalinya liga tersebut menangguhkan pertandingan karena polusi udara sejak Korea Selatan memulai pertandingan bisbol professional pada tahun 1982. Seorang pejabat KBO yang minta tidak disebut namanya mengatakan pertandingan akan dijadwalkan kembali.

Hingga pukul 17.30 waktu setempat hari Jumat (6/4), kadar konsentrasi debu halus tercatat 377 mikrogram per meter kubik di dekat Stadion Jamsil, Seoul, di mana klub tuan rumah Doosan Bears semula dijadwalkan menghadapi klub tamu NC Dinos sebelum pertandingan itu dibatalkan.

Korea Selatan mengeluarkan pemberitahuan apabila kadar debu halus mencapai 150 mikrogram per meter kubik dan peringatan jika kadar tersebut melampaui 300 mikrogram per meter kubik.

Korea Selatan dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami kenaikan tajam polusi udara yang oleh para pakar dikaitkan dengan emisi dari kendaraan yang jumlahnya terus meningkat di negara tersebut serta aktivitas industri China.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi pekan lalu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan China bertanggung jawab sebagian atas masalah polusi Korea Selatan dan meminta Beijing agar bekerjasama dalam upaya-upaya Seoul untuk meningkatkan kualitas udaranya. [uh]