Lima perempuan telah diangkat menjadi anggota kabinet baru Jepang, yang menunjukkan tekad Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mendorong perempuan membantu menggairahkan kembali ekonomi.
Ke-18 anggota kabinet baru itu mempunyai lebih banyak anggota perempuan sejak 2001, termasuk dibandingkan kabinet sebelumnya yang hanya memiliki dua menteri perempuan.
Perdana Menteri Abe telah mengatakan ia menghendaki 30 persen dari para pemimpin politik dan perusahaan Jepang adalah perempuan sebelum 2020, untuk membantu mengatasi kekurangan pekerja yang memburuk di Jepang.
Sebelum pengangkatan itu diumumkan Rabu (3/9), Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan pemberdayaan wanita akan menjadi salah satu “sokoguru besar” pemerintahan Abe.
Abe mempertahankan beberapa menteri utama, termasuk Menteri Keuangan Taro Aso, Menteri Luar Negeri Fumio Kishida, dan Sekertaris Kabinet Yoshihide Suga.
Ini adalah perombakan kabinet pertama Abe, yang telah mengalami penurunan popularitas hingga kira-kira 50 persen, turun dari kira-kira 60 persen, sejak ia memangku jabatan 2012.