Liu Xia, Janda Pembangkang Liu Xiaobo, Tinggalkan China

Liu Xia, janda pembangkang Nobel China Liu Xiaobo, tersenyum setibanya di Bandara Internasional Helsinki di Vantaa, Finlandia, 10 Juli 2018. (Foto: dok).

Liu Xia, janda pembangkang China dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Liu Xiaobo, telah meninggalkan negaranya setelah delapan tahun menjalani tahanan rumah yang ketat.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan kepada wartawan hari Selasa bahwa Liu Xia meninggalkan Beijing menuju Jerman untuk mengupayakan perawatan medis. Saudaranya, Liu Hui, memposting di media sosial sebelumnya bahwa Liu Xia telah meninggalkan China untuk “memulai hidup barunya” di Eropa.

Liu Xia dikenai tahanan rumah sejak 2010 sewaktu suaminya, penulis, cendekiawan dan kritikus sastra terkemuka, dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian. Penghargaan itu diberikan setelah Liu Xiaobo ditangkap dan dijatuhi hukuman 11 tahun penjara atas tuduhan subversi karena membantu menulis Piagam 08, sebuah manifesto politik yang menyerukan diakhirinya sistem satu partai di China.

Pembebasan Liu Xia terjadi hanya beberapa hari sebelum peringatan satu tahun kematian suaminya pada usia 61 tahun karena kanker hati. Liu Xiaobo adalah pemenang Nobel pertama yang meninggal dalam tahanan setelah Carl von Ossietzky, yang meninggal akibat tuberkulosis pada tahun 1938 di Berlin, di bawah pengawasan polisi rahasia Nazi Jerman.

Pembebasan Liu Xia juga bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri China Li Keqiang ke Jerman pekan ini. Para diplomat Barat mengemukakan keprihatinan mereka mengenai dampak penahanan yang ketat terhadap kesehatan psikologisnya. Pihak berwenang telah menugaskan pengawasan 24 jam sehari terhadap rumah Liu Xia di Beijing, serta membatasi gerakan dan kontaknya dengan dunia luar, meskipun pemerintah berkeras mengatakan bahwa ia bebas. [uh]