Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan hari Jumat (27/11), video yang menunjukkan polisi Paris memukuli seorang produser musik kulit hitam, memalukan bagi Perancis dan pemerintah harus mencari cara untuk memulihkan kepercayaan publik.
Jaksa sedang menyelidiki serangan kekerasan terhadap Michel Zecler, yang mengatakan, ia juga dilecehkan secara rasial oleh petugas, setelah rekaman CCTV dari insiden tersebut dirilis. Pihak pengawas polisi juga sedang menyelidiki.
Empat petugas polisi ditahan untuk diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan, kata kantor Kejaksaan Paris. Pemukulan di dalam pintu masuk sebuah gedung terekam dalam tayangan video CCTV dan telepon genggam, yang telah beredar luas secara daring dan menjadi berita utama di seluruh Eropa.
BACA JUGA: Polisi Perancis Diskors Karena Pukuli Warga Kulit Hitam"Semua video yang telah kita lihat tentang serangan terhadap Michel Zecler tidak dapat diterima, itu memalukan bagi kita semua. Perancis seharusnya tidak pernah mengizinkan kekerasan atau kebrutalan, tidak peduli siapapun. Perancis tidak akan membiarkan kebencian atau rasisme berkembang," kata Macron dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya.
Ia menambahkan, kepolisian harus menjadi teladan. Pemukulan Zecler berisiko mengobarkan ketegangan rasial dengan tuduhan kebrutalan polisi berulang kali terhadap komunitas kulit hitam dan etnis. Masalah itu membekas di dalam pikiran banyak orang setelah kematian warga kulit hitam George Floyd di Minneapolis, Amerika pada bulan Mei yang memicu gerakan "Black Lives Matter".
Presiden kelompok anti-rasisme "SOS Racisme," Dominique Sopo mengatakan kepada Reuters bahwa Zecler telah menjadi sasaran"serangan rasis". [ps/pp]