Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy diputuskan bersalah atas pelanggaran pendanaan kampanye ketika dirinya mencalonkan pada pemilu 2012 lalu.
Putusan banding ini mengukuhkan keputusan sebelumnya di pengadilan yang lebih rendah. Namun pengacara Sarkozy mengatakan, pihaknya akan membawa kasus ini ke pengadilan tertinggi Prancis.
Atas putusan yang dijatuhkan hari Rabu (10/2) itu di Pengadilan Paris, Sarkozy dijatuhi hukuman satu tahun penjara, dengan setengahnya ditangguhkan dan bisa dijalani dengan cara alternatif seperti mengenakan gelang elektronik, tanpa harus masuk penjara.
Sarkozy, yang kini berusia 69 tahun, telah dijatuhi hukuman penjara satu tahun pada tahun 2021, saat pertama kali dinyatakan bersalah. Namun hukuman itu ditangguhkan saat dirinya mengajukan banding.
“Putusan hari ini sangat perlu dipertanyakan, itulah kenapa kami akan banding ke Pengadilan Kasasi,” ujar pengacara Sarkozy, Vincent Desry, kepada wartawan dan menegaskan bahwa Sarkozy tidak bersalah.
Cour de Cassation atau pengadilan kasasi adalah pengadilan tertinggi di Prancis, dan putusannya biasanya berfokus pada penerapan hukum secara benar; bukan pada fakta-fakta kasus itu sendiri.
Prosedur ke pengadilan ini bisa memakan waktu bertahun-tahun.
BACA JUGA: Pengadilan Prancis Dukung Hukuman Penjara untuk Sarkozy dalam Kasus PenyadapanSebelumnya, Sarkozy hadir di pengadilan hari Rabu untuk mendengarkan putusan itu, namun dia tidak memberikan komentar apapun kepada wartawan yang telah menunggunya.
Nicolas Sarkozy menjabat sebagai Presiden Prancis periode tahun 2007 hingga 2012, dan hingga kini menjadi tokoh yang berpengaruh di kalangan konservatif, serta bersahabat dengan Presiden Emmanuel Macron – terlepas dari serangkaian persidangan, dan investigasi yang berkaitan dengan berbagai masalah hukum seputar keuangan kampanyenya.
Sarkozy selalu membantah bahwa partainya, Les Republicains, yang kini diketahui sebagai UMP, bekerja sama dengan konsultan PR bernama Bygmalion, untuk menyembunyikan biaya kampanye sebenarnya – yang terlihat dari beragam acara pertunjukan mewah yang tidak pernah terlihat dalam politik Prancis.
Dalam sebuah sesi persidangan, Sarkozy menyalahkan sejumlah anggota tim kampanyenya.
“Saya tidak memilih vendor mana pun, saya tidak menandatangani penawaran atau faktur apa pun,” ujarnya.
Prancis diketahui menerapkan batasan yang ketat pada jumlah pengeluaran dana kampanye.
Jaksa menduga, konsultan PR itu menagih partai UMP, bukan kampanyenya. Mereka mengatakan bahwa Sarkozy menghabiskan 45,9 juta dolar AS untuk berkampanye tahun 2012, hampir dua kali lipat dari jumlah yang diperbolehkan. [ti/jm]