Pemerintah Maroko mengumumkan niat melanjutkan kontak dengan Uni Eropa di tengah perselisihan antara negara itu dan masyarakat internasional mengenai Sahara Barat.
Maroko menangguhkan kontak dengan Uni Eropa bulan lalu setelah putusan pengadilan Eropa membatalkan perjanjian perikanan dan pertanian antara Maroko dan Uni Eropa, karena Maroko memasukkan Sahara Barat sebagai wilayahnya.
Pemerintah Maroko membuat keputusan itu hari Kamis (17/3) setelah kunjungan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini, yang “meyakinkan Maroko '' dan memberi “jaminan bahwa akan ada solusi atas krisis yang timbul akibat putusan itu.''
Demikian disebutkan dalam pernyataan yang dirilis kantor berita resmi Maroko, MAP.
Maroko mempermasalahkan Sekjen PBB Ban Ki-moon, yang baru-baru ini menyebut apa yang dilakukan negara itu terhadap Sahara Barat, daerah di Afrika Utara yang disengketakan, sebagai “pendudukan.'' [ka/al]