Pemerintahan Presiden Joe Biden siap untuk membela kebijakan suaka yang diberlakukan di perbatasan AS-Meksiko minggu lalu di muka pengadilan, demikian pernyataan Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas dalam program “This Week” di ABC pada hari Minggu (9/6).
Biden menandatangani sebuah perintah eksekutif pada hari Selasa lalu (4/6) yang secara umum melarang para migran yang secara ilegal menyeberangi perbatasan selatan untuk mendapatkan suaka, dan mengizinkan pihak berwenang untuk segera mendeportasi atau mengirim para migran kembali ke Meksiko jika jumlah penyeberangan harian melebihi 2.500 orang.
Larangan suaka ini dikecualikan pada anak di bawah umur tanpa pendamping, orang-orang yang menghadapi ancaman medis atau keselamatan yang serius, dan korban perdagangan manusia.
Mayorkas: Pemerintah Siap Hadapi Gugatan ACLU
Mayorkas pada hari Minggu mengatakan pemerintah siap untuk mempertahankan kebijakan tersebut dari gugatan yang akan dilayangkan oleh American Civil Liberties Union (ACLU).
“Saya dengan hormat tidak setuju dengan ACLU,” kata Mayorkas. "Kami mendukung legalitas dari apa yang telah kami lakukan. Kami mendukung proposisi nilai. Ini bukan hanya masalah mengamankan perbatasan, kami memiliki kewajiban kemanusiaan untuk menjauhkan orang-orang yang rentan dari tangan para penyelundup yang eksploitatif."
ACLU pada hari Minggu mengkonfirmasi bahwa mereka berencana untuk mengajukan gugatan hukum.
“Kebijakan itu ilegal ketika Trump melakukannya, dan itu tidak kalah ilegal sekarang,” kata Wakil Direktur Proyek Hak-hak Imigran ACLU Lee Gelernt dalam sebuah pernyataan.
Biden Janji Ubah Kebijakan Pembatasan Migran
Biden mulai menjabat pada tahun 2021 dengan janji untuk mengubah beberapa kebijakan pembatasan migran yang diberlakukan Donald Trump dari Partai Republik, tetapi menjelang pemilu presiden 5 November ini ia telah bergulat dengan jumlah migran yang tertangkap melintasi perbatasan secara illegal, yang memecahkan rekor.
Mayorkas mengatakan indikasi awal menunjukkan kebijakan baru ini menghalangi beberapa imigrasi ilegal. "Ini masih terlalu dini. (Tapi) tanda-tandanya positif,” katanya.
Your browser doesn’t support HTML5
Seorang pejabat perbatasan AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pihak berwenang telah menangkap sekitar 3.100 orang yang menyeberang secara ilegal pada hari Jumat (7/6), turun sekitar 20% dari hari-hari sebelumnya. Pejabat tersebut meminta untuk tidak disebutkan namanya untuk mendiskusikan angka-angka awal.
Gubernur Texas Greg Abbott, yang telah memasang pagar kawat berduri di sepanjang Rio Grande dan melihat undang-undang negara bagian untuk menegakkan penyeberangan ilegal ke negara bagiannya diblokir oleh hakim, mengatakan kepada “Sunday Morning Futures” di Fox News bahwa menurutnya kebijakan tersebut menjadi bumerang.
“Semua kebijakan Biden yang baru ini hanya akan menarik dan mengundang lebih banyak orang untuk menyeberangi perbatasan secara ilegal,” ujar Abbott. [em/jm]