Memajukan Kampanye Kontra-Teroris, Agenda Pertemuan Menlu AS, Turki dan NATO

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson (Foto: dok).

Amerika Serikat kini mengevaluasi langkah-langkah selanjutnya dalam kampanye untuk mengalahkan militan Negara Islam atau ISIS dan untuk menstabilkan krisis pengungsi dengan negara-negara sekutu regional, sementara Menteri Luar Negeri Rex Tillerson memulai perjalanan ke Turki dan NATO pekan ini.

Diplomat tertinggi Amerika itu akan menekan negara-negara sekutu anggota NATO agar menunjukkan jalan yang jelas untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan, dalam pertemuan pertamanya dengan para menteri luar negeri dari blok keamanan ini. Berikut laporan Nike Ching, koresponden VOA di Departemen Luar Negeri AS.

Pasukan pimpinan AS meningkatkan serangan untuk merebut kembali kota Raqqa di Suriah dari militan Negara Islam atau ISIS.

Menstabilkan daerah di mana militan telah melarikan diri dan memungkinkan pengungsi kembali ke rumah mereka menjadi prioritas yang tinggi dalam agenda Amerika Serikat dan negara-negara mitra koalisi anti-ISIS.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson segera menuju Turki, dan kemudian Eropa Barat untuk bertemu dengan para menteri NATO minggu ini untuk berusaha meneruskan kemajuan yang dicapai dalam pertemuan sekutu koalisi minggu lalu di Washington, D.C.

“Sementara tindakan yang lebih pasti di Suriah masih dalam proses formulasi, saya bisa mengatakan Amerika Serikat akan meningkatkan tekanan pada ISIS dan al-Qaida, dan akan bekerja untuk mendirikan zona stabilitas sementara melalui gencatan senjata untuk memungkinkan pengungsi pulang,” kata Menlu Rex Tillerson.

Tetapi upaya itu bisa merupakan tindakan yang menantang, menurut pakar Timur Tengah Daniel Serwer dari lembaga riset Middle East Institute.

“Turki ingin memiliki zona aman dan telah mengusulkannya selama bertahun-tahun. Namun dalam kenyataan zona aman itu sangat sulit dibangun, dipertahankan, dan dipelihara," kata Daniel Serwer dari Middle East Institute.

Beberapa hari sebelum pertemuannya dengan para menteri luar negeri NATO, Tillerson bertemu dengan para menteri luar negeri dari negara-negara Baltik. Mereka menyatakan keyakinan akan dukungan Washington bagi NATO.

Tillerson akan menghadiri pembicaraan dengan NATO sebelum berangkat ke Moskow, sebuah langkah yang menghentikan kontroversi mengenai keputusan terdahulunya untuk melewatkan acara itu.

“Negara-negara sekutu dalam NATO menginginkan komitmen oleh Tillerson untuk mempertahankan sanksi terhadap Rusia terkait Ukraina. Mereka menginginkan komitmen dari Tillerson bahwa Presiden Trump tidak akan mengkhianati aliansi itu dan berpihak pada Rusia,” imbuh Daniel Serwer.

Rex Tillerson akan membuatnya jelas bahwa Amerika Serikat kini tidak lagi bisa menanggung bagian yang tidak proporsional dari anggaran belanja pertahanan NATO.

Dia juga akan berkonsultasi dengan negara-negara sekutu tentang komitmen bersama untuk meningkatkan keamanan di Ukraina dan perlunya NATO untuk mendesak Rusia agar menghentikan agresi terhadap negara-negara tetangganya. [uh]