Banyak pria memikul tanggung jawab dan menemukan tujuan hidup ketika menjadi seorang ayah. Penelitian terbaru di AS menyebutkan berat badan mereka juga naik sampai 2,3 kg.
Dr. Craig Garfield dari Northwestern University, yang memimpin penelitian tersebut mengatakan ia hanya bisa berspekulasi tentang apa yang menjadi penyebab kenaikan berat badan tersebut.
"Bagi pria yang menjadi ayah, hidup mereka berubah," kata Garfield. Mereka mungkin tidur lebih sedikit, berolahraga lebih sedikit dan mengalami stress lebih banyak, semua itu bisa menyebabkan kenaikan berat badan," ujarnya.
Hal itu diperburuk dengan pilihan makanan di rumah yang mungkin perlahan-lahan berubah misalnya lebih banyak "memasak kue coklat bersama anak-anak," ujar Garfield.
Dalam penelitiannya, para peneliti juga memperhatikan hasil dari penelitian lain, yang mencatat kesehatan remaja selama dua dekade. Para peneliti fokus pada anak laki-laki dan pria muda, membandingkan perubahan berat terhadap 3.400 pria yang adalah ayah dan 6.800 yang bukan ayah.
Ada perbedaan antara keduanya.
Setelah menjadi ayah, seorang pria yang tingginya sekitar 1,8 meter dan tinggal dengan anaknya akan mengalami kenaikan berat badan rata-rata sekitar 2 kg, menurut penelitian tersebut. Pria dengan ukuran yang sama dan tidak tinggal dengan akan-anaknya diperkirakan naik berat badannya sekitar 1,6 kg.
Tapi seorang pria yang tingginya 1,8 meter yang tidak punya anak biasanya mengalami penurunan berat badan sekitar 700 gr, menurut para peneliti.
Penelitian itu menemukan pria yang hidup dengan anak-anaknya biasanya berat badannya cukup tinggi, dan terus bertambah daripada ayah yang tidak mengurusi anaknya dan pria yang tidak punya anak.
Hampir tiga perempat pria AS kelebihan berat badan atau obese, menurut statistik pemerintah.
Penelitian ini diterbitkan hari Selasa (21/7) di American Journal of Men's Health.