Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan mulai tahun depan rakyat Indonesia akan merasakan teknologi 4G, atau 4G network, generasi keempat jaringan nirkabel untuk komunikasi seluler.
Jaringan ini dimaksudkan sebagai solusi jaringan komunikasi yang komprehensif dan aman dengan kecepatan data yang jauh lebih cepat dari generasi sebelumnya.
Berbicara dalam kunjungan kerja ke Bandung (25/11), Rudiantara mengatakan kementeriannya saat ini sedang melakukan persiapan untuk jaringan tersebut dengan sejumlah operator seluler, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur penunjang rencana pita lebar untuk mendukung jaringan tersebut.
Menkominfo Rudiantara mengatakan, implementasi rencana pita lebar itu bertujuan untuk meningkatkan kecepatan akses Internet.
“Kalau misalkan kita bicara sekarang Internet lelet, mudah-mudahan sampai dengan 2019 secara bertahap akan ditingkatkan kapasitas (cakupannya). Total dibutuhkan biaya atau dana kurang lebih Rp 270 triliun," ujarnya.
Pembangunan infrastruktur penunjang diantaranya pemasangan kabel serat optik, kabel bawah laut, radio akses dan satelit. Teknologi 4G dengan program yang disebut Palaparing ini nantinya akan menghubungkan pulau-pulau di seluruh Indonesia.
“Kalau Palaparing kan bagaimana menghubungkan pulau-pulau. Insya Allah akhir tahun depan di timur sampai dengan Papua sudah terhubung dengan kabel laut," ujarnya.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Freddy Tulung mengatakan, penerapan teknologi informasi yang tinggi harus diimbangi dengan kemampuan daerah dalam menggunakan teknologi tersebut.
Menurut Freddy, kebanyakan pemerintah daerah di Indonesia, baik provinsi maupun kota/kabupaten, lebih mengutamakan pembangunan infrastruktur lain daripada yang terkait pembangunan teknologi informasi.
“Masih cukup banyak pemerintah daerah di tingkat dua, di tingkat satu, yang lebih mengutamakan infrastruktur. Gak salah-salah amat. Tapi buat apa ada infrastruktur kalau budaya manusianya belum siap, terutama TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)," ujarnya.