Menlu Iran Tuduh Saudi Mendukung Ekstrimis

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Arab Saudi harus memilih antara “mendukung ektrimis dan menggalakkan kebencian antar golongan agama” atau menjadi pemain konstruktif dalam peningkatan kestabilan di Timur Tengah.

Dalam artikel opini harian New York Times hari Senin (11/1), Zarif mengecam tentangan Saudi terhadap persetujuan nuklir yang dicapai Iran dan negara-negara kuat dunia, serta serangan militer Arab Saudi di Yaman, serangan terhadap sarana diplomatik Iran, dan insiden desak-desakan dalam ibadah haji tahun lalu yang menewaskan ratusan warga Iran.

Dalam satu tahun ini, ketegangan telah meningkat antara Iran dan Arab Saudi, dua kekuatan kawasan yang berada pada pihak yang berlawanan dalam konflik di Yaman dan Suriah.

Arab Saudi mengumumkan seminggu lalu pihaknya memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, setelah serangan terhadap kedutaan Saudi di Teheran oleh massa yang marah atas eksekusi seorang ulama terkemuka Syiah di Arab Saudi.

Zarif menyebut pembunuhan Sheikh Nimr al-Nimr “biadab,” dan setelah mengemukakan beberapa “provokasi” Saudi terhadap Iran mengatakan pemerintahnya tidak pernah bereaksi dengan menurunkan hubungan diplomatik.

Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir juga mengemukakan komentar yang sama kuatnya bagi Iran hari Minggu, dengan mengatakan Teheran akan “menghadapi penolakan negara-negara Arab” kalau Iran terus mendukung agresi antar-golongan agama, teror dan kekerasan.

Al Jubeir mengatakan demikian dalam rapat darurat para menteri luar negeri Liga Arab dimana mereka mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk serangan terhadap kantor-kantor diplomatik Saudi di Iran dan campur-tangan Iran dalam masalah Arab. [gp]