Menteri luar negeri Mesir, Senin (27/2), bertemu dengan Presiden Suriah Bashar Assad di Damaskus dan berjanji akan mengirimkan lebih banyak bantuan ke negara yang dilanda gempa itu.
Sameh Shoukry adalah pejabat paling senior Mesir yang mengunjungi Suriah sejak 2011, sehari setelah ketua parlemen Kairo, Hanafy el-Gebaly, dan sebuah delegasi anggota parlemen Arab mengunjungi Assad dalam upaya untuk mengakhiri isolasi politik Suriah.
Suriah ditangguhkan dari Liga Arab pada tahun 2011 setelah pemerintah Assad menindak brutal protes massa terhadap pemerintahannya -- sebuah pemberontakan yang dengan cepat berubah menjadi perang saudara yang brutal. Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 300.000 orang dan menelantarkan setengah dari 23 juta penduduk negara itu.
BACA JUGA: Isyarat Mencairnya Hubungan, Delegasi Parlemen Arab Bertemu Presiden SuriahMeskipun beberapa negara Arab mulai menghidupkan kembali hubungan dengan Assad dalam beberapa tahun terakhir, proses tersebut meningkat setelah gempa besar bulan ini yang melanda Turki dan Suriah dan menewaskan lebih dari 47.000 orang, termasuk lebih dari 1.400 orang di wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah dan lebih dari 2.400 di barat laut yang dikuasai pemberontak. Gempa tersebut semakin memperparah krisis ekonomi di negara yang dilanda perang itu.
Mesir, Yordania Arab Saudi termasuk di antara sekutu AS di Timur Tengah yang telah mengirimkan bantuan gempa ke daerah-daerah yang dikuasai pemerintah di Suriah. Uni Emirat Arab mengirim lebih banyak pesawat bermuatan bantuan daripada negara lain mana pun, termasuk sekutu utama Suriah, Rusia dan Iran.
Shoukry mengatakan kepada media setelah bertemu dengan Assad dan juga rekannya dari Suriah, Faisal Mekdad, bahwa Mesir sejauh ini telah mengirimkan 1.500 ton bantuan kemanusiaan.
BACA JUGA: Analis: Gempa Dorong Normalisasi Hubungan Arab dengan Suriah“Kami akan terus memberikan bantuan kemanusiaan apapun yang kami bisa,'' kata Shoukry. Ketika ditanya tentang mengapa Kairo belum menormalkan hubungan dengan Damaskus, ia menjawab dengan mengatakan bahwa kunjungannya adalah “yang pertama dan terutama untuk tujuan kemanusiaan''.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi berbicara dengan Assad melalui telepon kurang dari 48 jam setelah gempa melanda -- pembicaraan pertama antara keduanya dalam lebih dari satu dekade. Selama bertahun-tahun, banyak tokoh masyarakat di Mesir telah meminta pemerintah el-Sissi untuk memperkuat hubungan dengan Suriah. Shoukry juga mendorong kembalinya Damaskus ke Liga Arab yang berbasis di Kairo. [ab/lt]