Militer Israel Sebut Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Telah Tewas Terbunuh

Papan reklame menampilkan potret pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, di Palestine Square, Teheran, 12 Agustus 2024. (ATTA KENARE/AFP)

Militer Israel, Kamis (17/10) mengatakan pihaknya sedang memastikan kemungkinan bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar, musuh Israel yang paling diburu, termasuk ke dalam tiga militan yang tewas dalam operasinya di Jalur Gaza.

Militer Israel, dalam pernyataan tertulis menyatakan, “Pada tahap ini, identitas para teroris tidak dapat dipastikan.” IDF mengatakan, tidak ada tanda-tanda bahwa sandera Israel berada di dalam bangunan, di mana ketiga militan tersebut tewas.

Hamas belum segera memberikan tanggapan. Al-Majd, situs web yang terkait dengan Hamas, yang biasanya menerbitkan isu-isu keamanan, mendesak warga Palestina untuk menunggu informasi tentang Sinwar dari kelompok itu sendiri, bukan dari media Israel, yang menurutnya bertujuan untuk menghancurkan semangat mereka.

Jika terkonfirmasi, kematian Sinwar akan menjadi dorongan besar bagi militer Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah serangkaian pembunuhan terhadap para pemimpin terkemuka musuh-musuhnya dalam beberapa bulan terakhir.

BACA JUGA: Gedung Putih Tepis Kekhawatiran bahwa Dakwaan atas Pemimpin Hamas akan Persulit Pembicaraan Gencatan Senjata

Radio Angkatan Darat Israel mengatakan insiden itu terjadi dalam sebuah operasi darat di Kota Rafah, yang terletak di Gaza selatan, di mana Israel membunuh tiga militan dan membawa jenazah-jenazahnya.

Radio itu menyatakan bahwa bukti visual menunjukkan kemungkinan bahwa salah satu dari ketiga pria itu adalah Sinwar, dan bahwa saat ini tes DNA sedang dilakukan. Israel memiliki sampel DNA Sinwar dari masa ketika ia dipenjara di Israel.

Sinwar, dalang serangan 7 Oktober u 2023 ke Israel yang memicu kembali perang di Gaza, telah berada di urutan teratas daftar orang yang diburu Israel sejak saat itu. Namun, sejauh ini ia berhasil menghindari pelacakan, dan mungkin bersembunyi di terowongan yang dibangun Hamas di bawah Gaza selama dua dekade terakhir.

Sinwar, yang sebelumnya menjadi pemimpin Hamas di Jalur Gaza, dipilih sebagai pemimpin kelompok Hamas secara keseluruhan, setelah pemimpinnya yang terdahulu, Ismail Haniyeh, tewas dibunuh di Teheran pada Juli lalu.

Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 menewaskan 1.200 orang, di mana lebih dari 250 lainnya diculik ke Gaza. Kampanye militer balasan Israel sendiri di Gaza telah menewaskan lebih dari 42.000 orang, dan mengubah Gaza menjadi puing-puing, serta mendorong sebagian besar populasi wilayah kantong itu untuk mengungsi. [rd/ab]