Mogok Pekerja di Norwegia Kerek Harga Minyak

Pemandangan anjungan minyak dan gas lepas pantai, Kristin, di North Seam sekitar 100 km (62 mil) timur dari Kristiansund, 25 Juni 2012. Ratusan pekerja minyak Norwegia mogok sejak Selasa (10/7/2018) pekan lalu, menuntut perubahan gaji dan program pensiun.

Harga minyak Brent naik dari level tiga bulan terendah, Selasa (17/7), terkerek mogok kerja pekerja minyak Norwegia. Mogok kerja di Norwegia menjadi pendukung untuk pasar yang masih didominasi oleh isu kelebihan pasokan.

Kontrak minyak Brent naik 36 sen atau 0,5 persen menjadi $72.20 per barel. Kontrak Brent turun 4,6 persen, Senin (16/7), dan sempat menyentuh level terendah sejak pertengahan April, Reuters melaporkan.

Harga kontrak minyak Amerika, West Texas Intermediate, naik 3 sen menjadi $68,09. WTI turun 4,2 persen pada Senin.

Mogok kerja para pekerja minyak di Norwegia makin parah setelah ratusan lagi pekerja memilih mundur dari perselisihan mengenai gaji dan pensiun. Para pekerja mogok karena perusahaan tidak merespon permintaan penawaran baru dari serikat pekerja.

Dampak mogok kerja yang dimulai Selasa (10/7) pekan lalu, sejauh ini belum berdampak banyak terhadap produksi minyak Norwegia. Namun perusahaan pengeboran minyak memperingatkan kemungkinan pembatalan kontrak bila perselisihan buruh berlangsung lebih dari sebulan.

“Ancaman gangguan pasokan tidak sepenuhnya hilang,” kata Bank ANZ.

ANZ juga mengatakan “produksi dari Libya masih rentan mengalami penurunan lagi, meski beberapa pelabuhan sudah dibuka.”

Meski pelabuhan-pelabuhan Libya sudah dibuka kembali, produksi dari lapangan minyak Sharara diperkirakan akan turun sebanyak 160 ribu barel per hari (bph), setelah dua pekerja diculik oleh kelompok tak dikenal, kata National Oil Corporation Libya, Sabtu (14/7). [ft/au]