Lebih dari satu juta Muslim-Amerika yang sudah terdaftar turut memilih dalam pemilihan presiden tanggal 8 November. Menurut advokasi Muslim hari Rabu, jumlah itu merupakan rekor dan membuat masyarakat Muslim-Amerika dalam kedudukan dapat mempengaruhi hasil pemilihan di negara-negara bagian yang besar jumlah penduduk Muslimnya dalam persaingan yang semakin ketat.
Council of Muslim Organizations yaitu induk sekitar 24 kelompok advokasi Muslim menjelaskan, kampanye setahun berjudul ‘One Million Voters’ telah melampaui sasarannya meningkatkan lebih dari dua kali jumlah Muslim yang berhak memilih sejak pemilihan presiden tahun 2012.
“Kami berpendapat sudah mencapai lebih dari satu juta pemilih” kata Oussama Jammal, sekretaris jenderal organisasi. “Kami memobilisasi masyarakat Muslim untuk mendaftar di masjid-masjid, sekolah, dan pada tiap acara sosial. Begitulah caranya kami dapat membuat kemajuan besar tahun ini” katanya.
Kampanye mengumpulkan satu juta Muslim untuk turut memberi suara dalam pemilihan presiden dimulai Desember lalu ketika calon Partai Republik Donald Trump berseru ‘akan mencegah sepenuhnya imigrasi Muslim ke Amerika’. Ucapan Trump itu menimbulkan gemetar dan takut di sebagian besar masyarakat Muslim imigran di negeri ini.
Masyarakat Muslim Amerika yang umumnya berasal dari negara-negara Arab dan Asia Selatan biasanya memberi suara dalam jumlah kecil dan jarang sebagai satu kekuatan tunggal.
Menurut Pew Research dewasa ini terdapat 3,3 juta Muslim di Amerika atau kasarnya 1% dari jumlah penduduk. Dan kurang lebih 1,5 juta berhak memilih. Tadinya mereka condong mendukung calon Partai Republik misalnya tahun 2000 memilih George W Bush. Tetapi sejak tahun 2003 mereka bergeser condong ke Partai Demokrat karena invasi Amerika ke Iraq, meningkatnya Islamophobia dan kebijakan yang oleh Muslim dipandang terkait dengan Partai Republik. [ps/al]