NATO: Tentara Korut Telah Dikerahkan ke Kursk untuk Melawan Ukraina

Layar TV menunjukkan gambar arsip tentara Korea Utara selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 18 Oktober 2024. (Ahn Young-joon/AP)

NATO, Senin (28/10) mengkonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara telah dikirim ke Rusia untuk membantu perang melawan Ukraina. Pasukan Korut juga disebut telah dikerahkan ke wilayah Kursk, Rusia, yang diserbu secara mendadak oleh pasukan Ukraina pada bulan Agustus lalu dan hingga kini masih dikuasai.

Setelah para pejabat dan diplomat NATO menerima pengarahan dari delegasi intelijen dan militer Korea Selatan, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte kepada para wartawan di Brussel, mengatakan, “Kerja sama militer yang semakin dalam antara Rusia dan Korea Utara merupakan ancaman bagi keamanan Indo-Pasifik dan Euro-Atlantik.”

Rutte mengatakan pengerahan 3.000 tentara Korea Utara itu merupakan “eskalasi yang signifikan” dari keterlibatan Pyongyang dalam “perang ilegal Rusia” di Ukraina; sebuah pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB dan “perluasan yang berbahaya” dari perang yang telah berlangsung selama 32 bulan itu.

Rutte menambahkan pengerahan pasukan Korea Utara merupakan tanda “keputusasaan Presiden Rusia Vladimir Putin yang semakin besar.” “Lebih dari 600.000 tentara Rusia telah terbunuh atau terluka dalam perang Putin dan dia tidak bisa mempertahankan serangannya terhadap Ukraina tanpa dukungan asing,” kata Rutte.

Kremlin telah menepis laporan mengenai pengerahan pasukan Korea Utara sebagai “berita palsu.” Namun, Putin pekan lalu tidak menyangkal bahwa pasukan Korea Utara saat ini berada di Rusia, dan mengatakan bahwa terserah kepada Moskow untuk memutuskan bagaimana mengerahkannya – sebagai bagian dari pakta pertahanan keamanan bersama yang ditandatanganinya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada bulan Juni.

BACA JUGA: Amerika Sebut Terdapat Bukti Keberadaan Tentara Korea Utara di Rusia, Putin: “Itu Urusan Kami”

Bertolak belakang dengan komentar Putin, seorang perwakilan Korea Utara untuk PBB di New York pekan lalu menyebut laporan pengerahan pasukan Pyongyang di Rusia sebagai “rumor yang tidak berdasar.”

Peperangan dengan Drone

Di medan perang, militer Ukraina pada hari Senin mengatakan pasukan Rusia melakukan serangan dengan 100 drone dalam satu malam, yang menarget sejumlah kawasan di Ukraina.

Angkatan Udara Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 66 drone, di mana sebagian besar pencegatan terjadi di wilayah Cherkasy, Khmelnytskyi, dan Kyiv.

Pertahanan udara Ukraina juga menembak jatuh drone di atas Chernihiv, Dnipropetrovsk, Kharkiv, Kirovohrad, Mykolaiv, Poltava, Rivne, Ternopil, dan Zhytomyr.

Namun Gubernur Kherson Oleksandr Prokudin mengatakan melalui Telegram bahwa serangan Rusia ke pemukiman di kota Kherson, menewaskan setidaknya dua orang.

BACA JUGA: Zelenskyy: Tentara Korea Utara Siap Dikerahkan

Di Kharkiv, para pejabat melaporkan adanya serangan hulu ledak kendali dan bombardir oleh Rusia, termasuk serangan yang merusak sebuah gedung apartemen dan rumah.

Wali kota Kharkiv, Ihor Terekhov, mengatakan melalui Telegram bahwa setidaknya 13 orang terluka dalam serangan yang menghantam tiga distrik di kota tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan telah menghancurkan 21 drone Ukraina yang digunakan dalam serangan satu malam yang menyasar sejumlah situs Rusia.

Kementerian tersebut mengatakan pertahanan udara Rusia menghancurkan 13 drone di atas wilayah Belgorod, enam di atas Byransk, satu di atas Voronezh, dan satu di atas Kursk.

Gubernur Voronezh Alexander Gusev mengatakan drone telah merusak dua tempat usaha dan melukai dua orang. [th/em]