Pemimpin oposisi Alexei Navalny mengatakan, Senin (28/9), ia mengakui bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel memang pernah mengunjunginya di sebuah rumah sakit di Berlin di mana ia dirawat setelah diracun dengan agen saraf Novichok.
“Saya sangat berterima kasih bahwa Kanselir Merkel mengunjungi saya di rumah sakit,” kata aktivis antikorupsi tersebut dalam cuitannya di Twitter, menyusul laporan-laporan media Jerman mengenai pertemuan itu.
Pengkritik Kremlin berusia 44 tahun itu diizinkan meninggalkan Rumah Sakit Charite di Berlin pekan lalu, setelah menerima pengobatan selama berpekan-pekan akibat diracuni Novichok. Pertemuan Navalny-Merkel diperkirakan berlangsung pekan lalu setelah kondisi kesehatannya hampir pulih.
BACA JUGA: Kepala Staf Navalny: Pemimpin Oposisi Rusia Cepat PulihMajalah Jerman Der Spiegel melaporkan, Minggu (27/9), pertemuan antara Merkel dan Navalny sebagai pertemuan rahasia yang menegaskan komitmen pribadi kanselir itu terhadap kasus Navalny. Navalny mengukuhkan adanya pertemuan itu namun menolak menyebutnya rahasia. “Lebih merupakan pertemuan pribadi dan pembicaraan dengan keluarga,” katanya.
Kremlin membantah terlibat dalam serangan racun terhadap Navalny, dan menuduh para pemimpin Barat menggelar upaya menyebarkan informasi yang keliru terkait gangguan kesehatan yang dialami pemimpin oposisi Rusia itu.
Rusia bersikeras mengatakan uji medis yang dilakukan para doker di Omsk, Rusia, tidak menemukan racun di tubuh Navalny. Rusia menyatakan, kurang ada bukti kuat untuk melakukan penyelidikan kriminal, meski ada seruan internasional untuk melangsungkan investigasi yang transparan.
Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, mengatakan pengkritik Kremlin itu berencana pulang ke Rusia namun akan tetap berada di Jerman hingga kesehatannya benar-benar pulih. [ab/uh]