Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Senin (30/10) bahwa gencatan senjata dalam perang Gaza “tidak akan terjadi,” karena hal itu ia anggap sama saja dengan menyerah pada kelompok militan Hamas.
Netanyahu juga mengatakan dalam konferensi pers bahwa negara-negara lain harus memberikan lebih banyak bantuan dalam upayanya membebaskan lebih dari 230 tawanan yang diculik Hamas dalam serangan 7 Oktober.
Pemimpin Israel itu mengatakan bahwa komunitas internasional harus menuntut agar para sandera “dibebaskan sesegera mungkin, tanpa syarat.”
Ia mengatakan, di antara para sandera adalah 33 anak dan Hamas “meneror mereka, tetap menawan mereka.”
BACA JUGA: Pensiunan Jenderal Peringatkan Misi Israel Hancurkan Hamas “Hampir Mustahil”“Seruan gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah pada Hamas, menyerah pada terorisme, menyerah pada kebiadaban. Ini tidak akan terjadi,” ungkapnya.
Sambil bersumpah bahwa Israel akan “berjuang hingga pertempuran itu dimenangkan,” Netanyahu mengatakan bahwa tentara Israel melakukan segala cara untuk “mencegah jatuhnya korban sipil” di Gaza.
Kementerian kesehatan di Gaza, yang dikuasai Hamas, mengatakan bahwa sedikitnya 8.306 orang – sebagian besarnya warga sipil – telah tewas dalam serangan Israel sejak perang pecah pada 7 Oktober, setelah Hamas melancarkan serangan dadakan dan besar-besaran ke Israel selatan, yang menewaskan 1.400 orang, sebagian besarnya warga sipil.
Your browser doesn’t support HTML5
[rd/lt]