Presiden AS Barack Obama hari Senin (21/10) menghubungi Presiden Perancis untuk menjelaskan tentang tuduhan spionase oleh badan keamanan AS (NSA).
Presiden Amerika Barack Obama telah menghubungi Presiden Perancis Francois Hollande untuk membahas kemarahan Perancis tentang sejumlah klaim bahwa badan mata-mata Amerika menyadap jutaan percakapan telepon dari warganegara Perancis.
Obama memberitahu presiden Perancis bahwa Amerika sedang meninjau pengumpulan data intelijen untuk menjamin keseimbangan antara keamanan dan privasi.
Langkah untuk mengurangi kontroversi itu diambil setelah Gedung Putih mengeluh bahwa sebagian tuduhan tentang kegiatan mata-mata Amerika yang dipublikasikan oleh media-media Perancis telah “menyimpang.”
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius memanggil duta besar Amerika untuk menanyakan tentang sebuah artikel dalam surat kabar Le Monde tentang kegiatan spionase besar-besaran terhadap warganegara Prancis oleh Badan Keamanan Nasional Amerika - NSA.
Artikel itu menyatakan bahwa NSA mengumpulkan puluhan juta percakapan telepon Perancis selama satu bulan dari bulan Desember 2012 sampai Januari 2013. Fabius menyebut klaim itu "mengejutkan."
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry ditanyai tentang isu ini ketika ia tiba hari Senin di Paris untuk perundingan Timur Tengah. Ia menolak untuk berbicara tentang tuduhan tersebut, tetapi mengatakan Amerika akan membahas masalah ini secara tertutup dengan para pejabat Perancis dan sekutu-sekutu amerika lainnya yang khawatir. Ia mengatakan melindungi keamanan orang-orang di dunia saat ini sangat rumit dan sulit.
Meksiko hari Senin bereaksi marah atas sebuah artikel yang diterbitkan majalah mingguan Jerman Der Spiegel, di mana Edward Snowden menuduh NSA telah mengakses e-mail mantan Presiden Meksiko Felipe Calderon. Kementerian luar negeri Meksiko menyebut praktek itu "tidak bisa diterima, ilegal dan melanggar Undang-Undang Meksiko dan undang-undang internasional."
Obama memberitahu presiden Perancis bahwa Amerika sedang meninjau pengumpulan data intelijen untuk menjamin keseimbangan antara keamanan dan privasi.
Langkah untuk mengurangi kontroversi itu diambil setelah Gedung Putih mengeluh bahwa sebagian tuduhan tentang kegiatan mata-mata Amerika yang dipublikasikan oleh media-media Perancis telah “menyimpang.”
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius memanggil duta besar Amerika untuk menanyakan tentang sebuah artikel dalam surat kabar Le Monde tentang kegiatan spionase besar-besaran terhadap warganegara Prancis oleh Badan Keamanan Nasional Amerika - NSA.
Artikel itu menyatakan bahwa NSA mengumpulkan puluhan juta percakapan telepon Perancis selama satu bulan dari bulan Desember 2012 sampai Januari 2013. Fabius menyebut klaim itu "mengejutkan."
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry ditanyai tentang isu ini ketika ia tiba hari Senin di Paris untuk perundingan Timur Tengah. Ia menolak untuk berbicara tentang tuduhan tersebut, tetapi mengatakan Amerika akan membahas masalah ini secara tertutup dengan para pejabat Perancis dan sekutu-sekutu amerika lainnya yang khawatir. Ia mengatakan melindungi keamanan orang-orang di dunia saat ini sangat rumit dan sulit.
Meksiko hari Senin bereaksi marah atas sebuah artikel yang diterbitkan majalah mingguan Jerman Der Spiegel, di mana Edward Snowden menuduh NSA telah mengakses e-mail mantan Presiden Meksiko Felipe Calderon. Kementerian luar negeri Meksiko menyebut praktek itu "tidak bisa diterima, ilegal dan melanggar Undang-Undang Meksiko dan undang-undang internasional."