Obama Jamu Pemimpin 6 Negara Teluk

Presiden AS Barack Obama bersama Sekjen Dewan Kerjasama Negara-negara Teluk, Abdul Latif bin Rashid Al Zayani, di Washington (13/5). (AP/Carolyn Kaster)

Mereka akan meninjau cara-cara Amerika dan sekutu-sekutu Teluknya dapat bekerja-sama dalam krisis kawasan seperti pertempuran di Irak, Suriah, Libya dan Yaman.

Presiden AS Barack Obama menjamu enam pemimpin dan pejabat tinggi Arab dari negara-negara Teluk dalam pertemuan di waktu yang ia sebut “sangat menantang.”

Pembicaraan mereka mulai Rabu malam (13/5) pada acara makan malam sambil berunding di Gedung Putih, dan akan pindah hari Kamis ke tempat peristirahatan presiden Camp David, kira-kira 100 kilometer sebelah utara Washington.

Pembicaraan itu akan meninjau cara-cara Amerika dan sekutu-sekutu Teluknya dapat bekerja-sama dalam krisis kawasan seperti pertempuran di Irak, Suriah, Libya dan Yaman.

Negara-negara Teluk juga prihatin mengenai usaha Amerika untuk merundingkan persetujuan nuklir terakhir dengan saingan mereka dalam kawasan Teluk, Iran, dan ingin meningkatkan hubungan keamanan mereka dengan Amerika Serikat.

Mereka khawatir bahwa persetujuan nuklir akan meningkatkan prestise Iran di kawasan itu dan memperlemah hubungan Amerika dengan negara-negara Teluk lain, terutama dalam soal-soal militer.

Juru bicara Gedung Putih John Earnest mengatakan hari Rabu, Amerika sangat menghargai hubungan keamanannya dengan Dewan Kerjasama Teluk yang beranggotakan enam negara itu.

Sebelumnya Rabu, Obama bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Nayef dan Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman – putra Raja Salman – untuk pembicaraan sebelum makan malam dan sebelum pertemuan puncak.