Presiden AS Barack Obama telah menunjuk diplomat tertinggi Amerika di Kuba untuk menjadi duta besar Amerika pertama di negara pulau itu dalam waktu lebih dari 50 tahun.
Namun penunjukan Jeffrey deLaurentis, yang masih harus dikukuhkan oleh Senat, kemungkinan akan memicu perdebatan sengit dengan kelompok Partai Republik yang sangat menentang pemulihan hubungan diplomatik dengan negara komunis itu.
DeLaurentis telah bekerja di kedutaan Amerika yang baru di Havana sejak kantor perwakilan itu dibuka Juli tahun lalu. Kata Obama, tidak ada kandidat yang lebih cocok untuk jabatan itu.
Senator Amerika asal Kuba Marco Rubio dari Florida, dan Ted Cruz dari Texas, keduanya dari Partai Republik, telah berusaha untuk membatasi pendanaan bagi kedutaan Amerika di Havana dan mengatakan mereka akan menentang siapa pun yang akan ditunjuk Obama sebagai duta besar di sana.
DeLaurentis, seorang diplomat karir, telah bertugas di Kuba dalam masa transisi antara kedua negara yang bermusuhan selama Perang Dingin, sampai pemulihan hubungan diplomatik yang mencakup pembukaan kembali kedutaan masing-masing negara di Washington dan Havana, dan membuka hubungan perjalanan dan perdagangan, meskipun masih secara terbatas.
Jika dikukuhkan oleh Senat, deLaurentis akan menjadi duta besar Amerika pertama sejak Dutabesar Philip Bonsal, yang diangkat oleh Presiden Eisenhower, meninggalkan pos itu pada akhir tahun 1960an. [isa/sp]