Oposisi Suriah Peringati HUT ke-9 

Warga mengibarkan bendera-bendera oposisi menentang kesepakatan patroli bersaa Rusia-Turki di jalan raya M4, Provinsi Idlib, Suriah, 15 Maret 2020. (Foto: Reuters)

Oposisi Suriah memperingati sembilan tahun pemberontakan yang menyebabkan perang yang hingga kini belum berakhir.

Unjuk rasa berlangsung pada Rabu (18/3) di taman umum di Kota Idlib. Rekaman udara menunjukkan kerumunan yang relatif kecil berjumlah ratusan orang melambai-lambaikan bendera oposisi di kota yang tampak sepi.

Demonstrasi anti-pemerintah Suriah pertama terjadi pada 15 Maret 2011, dan berkembang menjadi perang kompleks yang melibatkan kekuatan asing, kelompok teroris dan kelompok saingan lainnya. Kelompok hak asasi manusia mengatakan 380 ribu orang telah tewas dalam konflik itu, termasuk lebih dari 110 ribu warga sipil, dan jutaan mengungsi atau meninggalkan negara itu. Kepergian mereka dalam jumlah besar ikut menyebabkan krisis migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa.

Dengan dukungan Rusia, Presiden Suriah Bashar al-Assad telah merebut kembali hampir semua wilayah yang pernah dikuasai kelompok oposisi.

Idlib adalah kubu pertahanan terakhir pemberontak. Idlib didukung oleh Turki dan menjadi target pemerintah Suriah yang didukung oleh Rusia, sementara kelompok-kelompok teroris memperumit situasi. [my/ft]