Palang Merah Lebanon melaporkan bahwa sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan udara Israel di sebuah gedung apartemen Lebanon Utara pada hari Senin (14/10). Gedung apartemen itu disebut terletak jauh dari kubu militan Hizbullah di wilayah selatan dan timur negara tersebut.
Tidak ada komentar langsung dari militer Israel dan tidak jelas target serangan yang menyasar gedung apartemen kecil di desa Aito itu.
Beberapa jam sebelumnya, Israel melakukan serangan udara di halaman rumah sakit Jalur Gaza dan, menurut petugas medis Palestina, menewaskan sedikitnya empat orang dan memicu kebakaran tenda-tenda pengungsi perang. Kebakaran itu mengakibatkan lebih dari dua lusin orang mengalami luka bakar yang cukup parah.
Serangan baru ini terjadi sehari setelah serangan drone Hizbullah terhadap sebuah pangkalan militer di wilayah Israel Utara yang menewaskan empat tentara dan melukai tujuh orang lainnya.
Keempat tentara Israel yang tewas semuanya masih berusia 19 tahun dan merupakan serangan paling mematikan yang dilakukan Hizbullah sejak Israel melancarkan invasi darat ke Lebanon hampir dua minggu yang lalu.
BACA JUGA: Militer Israel Sebut 4 Tentara Tewas Akibat Serangan Drone HizbullahSebanyak 61 orang terluka pada serangan hari Minggu (13/10) tersebut. Hizbullah telah menembakkan ribuan roket, rudal dan drone ke wilayah Israel selama satu tahun terakhir, tetapi sebagian besar berhasil dicegat atau jatuh di daerah terbuka dan hanya menimbulkan sedikit korban.
Bahkan ketika perhatian telah bergeser ke Lebanon, Israel masih memerangi Hamas di Jalur Gaza setelah lebih dari satu tahun serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu. Hizbullah dan Hamas merupakan sekutu yang keduanya didukung oleh Iran.
Serangan Hamas satu tahun yang lalu menewaskan 1.200 orang di Israel dan membuat 250 orang ditangkap sebagai sandera. Sementara menurut pejabat kesehatan Gaza, serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palesstina, dengan lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
Militer Israel mengatakan bahwa jumlah korban tewas termasuk ribuan pejuang Hamas.
Tanpa memberikan bukti, Israel mengatakan bahwa serangan pada hari Senin di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di pusat kota Deir al-Balah Gaza menarget para militan yang bersembunyi di antara warga sipil. Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah berulang kali menyerang tempat penampungan dan area perkemahan pengungsi yang padat, dengan tuduhan para pejuang Hamas menggunakan tempat-tempat itu untuk melakukan serangan.
Rumah sakit itu telah berjuang merawat sejumlah besar korban luka akibat serangan udara pada dini hari yang terjadi sebelumnya di sebuah gedung sekolah, yang telah menjadi tempat penampungan, menewaskan sedikitnya 20 orang dan membuat banyak tenda terbakar.
Sejumlah ledakan susulan terdengar setelah serangan pertama. Namun belum diketahui apakah itu disebabkan oleh senjata atau tangki bahan bakar.
Seiring pertempuran di Gaza yang telah memasuki bulan ke-13, Israel memerintahkan seluruh penduduk yang tersisa di wilayah utara, dengan jumlah sekitar 400.000 orang, untuk mengungsi ke Gaza selatan. Israel tidak mengizinkan bahan-bahan makanan masuk ke wilayah tersebut sejak awal Oktober lalu. [th/lt]