Orang Ukraina yang Mengungsi ke Rusia akan Dapat Bantuan

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri parade menandai Hari Angkatan Laut di Saint Petersburg, Rusia, 31 Juli 2022. (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (27/8) menandatangani dekrit yang mengatur tentang manfaat finansial bagi orang-orang yang meninggalkan wilayah Ukraina untuk datang ke Rusia. Aturan tersebut berlaku termasuk untuk pensiunan, perempuan hamil, dan orang cacat.

Keputusan tersebut, yang diterbitkan di situs web pemerintah, menetapkan pembayaran bantuan bulanan sebesar 10.000 rubel atau setara dengan sekitar Rp2,5 juta untuk orang-orang yang terpaksa meninggalkan wilayah Ukraina sejak 18 Februari. Penyandang cacat juga akan mendapatkan bantuan bulanan yang sama, sedangkan perempuan hamil berhak mendapatkan bantuan hanya satu kali.

Keputusan tersebut mengatakan pembayaran akan dilakukan untuk warga Ukraina dan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk. Kedua wilayah Ukraina tersebut memisahkan diri dari negara asalnya yang diakui Moskow sebagai negara merdeka pada Februari. Ukraina dan Barat mengutuk langkah tersebut dan menyebutkan sebagai aksi ilegal.

BACA JUGA: PLTN Zaporizhzhia Alami Pemutusan dari Jaringan Listrik Nasional Ukraina

Pada 18 Februari, Putin memerintahkan setiap orang yang datang ke Rusia dari Donetsk dan Luhansk untuk diberikan bantuan senilai 10.000 rubel.

Moskow telah memberikan paspor Rusia kepada orang-orang Ukraina. Kyiv dan dan Amerika Serikat mengatakan hal itu sebagai upaya ilegal Moskow untuk mencaplok wilayah yang telah didudukinya sebagai bagian dari apa yang mereka anggap sebagai perampasan tanah imperialis Rusia.

Moskow mengatakan sedang menuntut "operasi militer khusus" untuk melindungi dirinya sendiri dan membela penutur bahasa Rusia yang dikatakan dianiaya oleh otoritas Ukraina, sesuatu yang dibantah oleh Kyiv. [ah]