Organisasi HAM Serukan Bantuan untuk Warga Sipil di Myanmar Utara

Suasana di penampungan sementara pengungsi di sebuah gereja Kristen di kota Tanai, negara bagian Kachin, Myanmar, 16 Juni 2017. (Foto: dok).

Organisasi HAM Internasional Human Rights Watch telah mendesak militer Myanmar agar memastikan bantuan kemanusiaan diterima oleh semua warga sipil yang terimbas bentrokan antara militer dan sebuah kelompok etnis bersenjata di bagian utara negara itu.

Pertempuran antara militer Myanmar dan gerilyawan Laskar Kemerdekaan Kachin meningkat pada pertengahan Januari, hingga mencakup tiga kota di negara bagian Kachin. Laskar Kachin adalah salah satu kelompok milisi etnis yang kuat dan telah bentrok dengan militer setelah ambruknya gencatan senjata yang telah berlangsung 17 tahun pada tahun 2011. Sejak itu, lebih dari 120 ribu orang mengungsi di kawasan di perbatasan dengan China itu.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Tolak Penyelidikan PBB Terkait Dugaan Kejahatan Perang di Myanmar

Organisasi HAM yang berbasis di New York itu mendesak dalam suatu pernyataan hari Jumat (9/2) agar militer Myanmar memberi akses bagi pengiriman bantuan kemanusiaan untuk warga sipil yang terperangkap dalam ofensif oleh militer sekarang ini yang menggunakan senjata berat dan serangan udara. [uh]