Kelompok pelestari satwa liar ini mengatakan pemburu Kamerun telah membantai sedikitnya 200 gajah untuk diambil gadingnya, dalam pembantaian yang tampaknya tak pernah terjadi sebelumnya.
Juru bicara organisasi itu Adrian Hiel memberitahu VOA hari Kamis besarnya ruang lingkup pembantaian itu, yang dimulai pada pertengahan bulan Januari, merupakan keprihatinan besar.
Hiel mengatakan permintaan akan gading yang begitu besar dari negara-negara di dunia bagian Timur terutama dari Vietnam dan Tiongkok, telah memicu perburuan gelap oleh sindikat kejahatan yang canggih. Ia mengatakan gerombolan bersenjata menargetkan gajah-gajah yang paling mudah diburu, yaitu yang berkeliaran bebas di negara-negara Afrika Barat dan Tengah.
Berbagai organisasi pelestari satwa liar memperingatkan praktek ini mengurangi populasi gajah, serta badak yang secara ilegal diburu untuk culanya yang berharga.
Para aktivis mendesak pemerintah dimana-mana mengangkat isu permintaan gading dari negara-negara Asia dan memperlengkapi dan melatih para petugas keamanan margasatwa sebagaimana mestinya untuk menghadang pemburu-pemburu bersenjata lengkap.