Pejabat-pejabat Amerika mengatakan Pakistan telah setuju untuk mengizinkan CIA memeriksa kompleks di mana dalang teroris Osama bin Laden tinggal sebelum kematiannya. Pejabat itu hari Kamis mengatakan Pakistan setuju untuk penggeledahan itu setelah pertemuan pekan lalu antara Deputi Direktur CIA Michael Morell dan kepala intelijen Pakistan Jenderal Ahmed Shuja Pasha di Islamabad.
Pejabat itu mengatakan tim CIA akan pergi ke rumah tiga lantai di Abbottabad itu dan mencari sidik jari serta petunjuk lain yang dapat membantu mengungkap lebih banyak rencana al-Qaida.
Komando Amerika dengan cepat menggeledah rumah itu segera setelah serangan 2 Mei yang menewaskan bin Laden, tapi para pejabat intelijen Amerika berharap ada kesempatan untuk melakukan penggeledahan lebih menyeluruh.
Berita tentang persetujuan itu, yang pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post, beberapa jam setelah Menlu Amerika Hillary Clinton menghimbau Pakistan agar memenuhi komitmennya dalam perang melawan terorisme.
Menteri Clinton memberitahu para wartawan dalam pertemuan di Paris bahwa Pakistan selama ini tidak selalu bertindak tegas dalam perang melawan terorisme dan bahwa sudah waktunya bagi Islamabad untuk memenuhi “harapan-harapan” Washington. Menteri Clinton tidak merinci harapan-harapan itu.
Sementara itu, pemboman bunuh diri di Pakistan barat laut telah menewaskan sedikitnya 32 orang, serangan serupa kedua yang diklaim oleh Taliban Pakistan dalam beberapa hari ini.
Polisi mengatakan pembom meledakkan truk kecil penuh bahan peledak dekat pos polisi di kota Hangu di provinsi Khyber-Pakhtunkhwa. Ledakan hari Kamis itu melukai sedikitnya 56 orang dan merusak beberapa toko dan gedung di dekatnya.
Hari Rabu, pembom bunuh diri dengan mobil menyerang sebuah gedung kepolisian di Peshawar, menewaskan sedikitnya delapan orang, kebanyakan anggota polisi. Taliban mengatakan serangan itu untuk membalas dendam kematian Osama bin Laden.