Pakistan telah melarang semua pertemuan politik, rapat umum dan protes di ibukota, Islamabad, selama dua bulan, untuk mencegah rencana pawai oposisi menentang Perdana Menteri Nawaz Sharif yang dijadwalkan berlangsung pekan depan.
Sharif menghadapi tekanan yang kian meningkat dari masyarakat setelah sejumlah anggota keluarganya masuk daftar pemilik rekening bank di luar negeri yang dibocorkan dalam Dokumen Panama. Sharif membela catatan finansialnya.
Mahkamah Agung Pakistan telah menjadwalkan pemeriksaan mengenai skandal tersebut pada 1 November mendatang.
Tetapi pada tanggal 2 November, pemain kriket yang beralih menjadi politisi, Imran Khan, telah merencanakan protes di ibukota, mengancam akan melumpuhkan Islamabad dan menuntut agar Sharif meletakkan jabatan.
Partai Khan yang beroposisi telah bergabung dengan empat pemohon lainnya yang minta Pengadilan Tinggi untuk menuntut investigasi terhadap skandal tersebut. [uh/lt]