Dalam waktu hanya beberapa pekan, Pakistan, Nepal, dan Myanmar telah mengukuhkan pembatalan tiga proyek pembangkit tenaga air yang direncanakan oleh perusahaan-perusahaan China. Pembatalan ketiga proyek itu, yang bernilai hampir $20 milyar itu, merupakan pukulan besar bagi proyek ambisius China yang terkait perdagangan, Belt and Road Initiative yang disingkat BRI.
Pakistan memberi alasan persyaratan berat pinjaman dari China yang menyebabkan pembatalan proyek bendungan 'Diamer-Bhasha' yang berbiaya $14 milyar.
Wakil Perdana Menteri Nepal baru-baru ini mengumumkan keputusan membatalkan kontrak $2,5 milyar untuk sebuah proyek pembangkit tenaga air, dan menuduh perusahaan China melakukan pelanggaran keuangan.
Sementara Myanmar, yang menghentikan proyek bendungan $3,6 milyar yang dibantu China tiga tahun yang lalu, mengukuhkan bulan lalu bahwa Myanmar tidak berminat lagi pada proyek pembangkit listrik tenaga air itu.
Keputusan negara-negara tetangga China itu dapat merupakan pukulan serius citra BRI, yang mencakup rencana membangun infrastruktur di seluruh dunia, termasuk di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa.
Sekalipun ada juga berbagai alasan politik dan ekonomi setempat yang melatar-belakangi keputusan ketiga negara itu, ada kesadaran yang meningkat di antara negara-negara miskin bahwa gagasan China membangun proyek infrastruktur besar-besaran diajukan dengan harga yang sangat tinggi, kata para analis. [gp]