Gempuran artileri India di kawasan Kashmir yang disengketakan menewaskan seorang tentara, seorang perempuan, dan seorang remaja putri berusia 16 tahun, kata sejumlah pejabat militer dan pemerintah Pakistan, Kamis (30/4).
Dalam sebuah pernyataannya, militer Pakistan menyalahkan pasukan India karena melanggar gencatan senjata tanpa adanya provokasi di dua desa, Kailer dan Rakhchikri, yang terletak di sepanjang garis perbatasan yang memisahkan Kashmir yang dikuasai Pakistan dan Kashmir yang dikontrol India, Rabu malam.
Militer Pakistan mengatakan, pasukan Pakistan menanggapi serangan itu, dan ada sejumlah laporan yang menyebutkan jatuhnya banyak korban di pihak pasukan India. Militer Pakistan menyebutkan, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dan seorang perempuan terluka karena serangan India itu.
BACA JUGA: Pemimpin Kashmir: Covid-19 Kurangi Kemungkinan Perang Pakistan-IndiaLetnan Kolonel Devender Anand, seorang juru bicara militer India, mengatakan, pasukan Pakistan menyerang posisi-posisi India dengan senjata ringan dan tembakan mortir sedikitnya di empat lokasi, Rabu malam. Ia menyebut serangan itu pelanggaran tanpa provokasi terhadap kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani kedua negara pada 2003.
Pasukan Pakistan dan pasukan India sering saling tuding melanggar gencatan senjata di Kashmir, yang terbagi dua namun sama-sama diklaim secara keseluruhan oleh kedua negara.
Pakistan dan India terlibat bentrokan kekerasan dalam beberapa pekan terakhir meski kedua negara sama-sama sedang kesulitan mengendalikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan sedikitnya 346 orang di Pakistan dan 1.079 di India. [ab/uh]