Para pejabat Afghanistan dan Amerika telah lama menuduh Haqqani memanfaatkan tempat-tempat berlindung di wilayah Pakistan dengan bantuan dinas mata-mata negara tetangganya itu untuk merencanakan serangan mautmelintas batas yang mendukung pemberontakan Taliban.
Pemerintah Pakistan terus menerus menolak tuduhan-tuduhan itu.
“Sejak Juli tahun ini, delapan pemimpin dan komandan Jaringan Haqqani saja telah tewas di Afghanistan oleh pasukan Amerika dan Afghanistan,” kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Nafees Zakaria hari Kamis.
Ia mengutip laporan media mengenai korban serangan pesawat tak berawak Amerika dan serangan darat yang dilakukan pasukan komando serta anggota intelijens Afghanistan, khususnya di kawasan bagian timur dan tenggara Afghanistan yang berbatasan dengan Pakistan.
“Jadi menurut saya, jumlah itu sendiri, dalam waktu sesingkat ini, mencerminkan di mana pemimpin Jaringan Haqqani sekarang ini,” kata Zakaria.
Departemen Luar Negeri Amerika telah menetapkan Jaringan Haqqani sebagai Organisasi Teroris Asing karena melancarkan serangan-serangan maut terhadap pasukan Amerika dan koalisi serta karena mempertahankan hubungan erat dengan al-Qaida.
Departemen Luar Negeri Amerika juga telah menyediakan imbalan jutaan dolar untuk informasi mengenai lokasi yang nantinya mengarah pada penangkapan Sirajuddin Haqqani, pemimpin jaringan tersebut.
Satu-satunya pemimpin Haqqani yang diketahui tewas di Pakistan adalah Nasiruddin Haqqani, kakak pemimpin kelompok ini yang kini menjadi buronan.
Ia dituduh bermukim di dekat Islamabad dan ditembak mati tiga tahun silam oleh para penyerang tak dikenal sewaktu sedang membeli roti di pasar setempat.
Annas Haqqani, yang termuda di antara Haqqani bersaudara, berada dalam tahanan di Afghanistan dan baru-baru ini dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan terorisme. Ia sedang mengajukan banding atas vonis tersebut. [uh]