Palestina Tolak Tawaran Transfer Pajak Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak tawaran transfer pajak oleh Israel (foto: dok).

Otoritas Palestina hari Minggu (5/4) menolak tawaran Israel mengirim sebagian hasil pajak yang dikumpulkan bagi warga Palestina.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas hari Minggu (5/4) menolak tawaran Israel mengirim sebagian hasil pajak yang dikumpulkan bagi Palestina, setelah pengiriman dibekukan tiga bulan.

Menurut Abbas, Israel ingin menyimpan sebagian besar dana pajak yang tidak dikirim guna melunasi utang Otoritas Palestina, termasuk tagihan listrik dan air yang belum dibayar.

Hari Minggu, Abbas mengatakan, Israel mengirim uang pajak itu setelah dipotong sepertiganya. Abbas menolak dan mengirim kembali uang itu seraya menegaskan, lebih baik kita ke arbitrase atau pengadilan.

Pejabat-pejabat Israel belum bisa dimintai komentar.

Berdasar perjanjian yang ada, Israel mengumpulkan pajak dan cukai atas nama Palestina, lalu mengirim jumlahnya ke Otoritas Palestina, pemerintahan di bawah kepemimpinan Abbas. Uang pajak itu merupakan 70 persen pendapatan Otoritas Palestina.

Israel membekukan pengiriman uang pajak Januari lalu, setelah Palestina mendaftar untuk bergabung dalam Mahkamah Pidana Internasional, langkah yang bisa membuka jalan bagi dakwaan kejahatan perang terhadap Israel dan kelompok militan Hamas, saingan Abbas. Setelah terpilih lagi bulan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan, pengiriman itu akan dilanjutkan.

Pejabat-pejabat Palestina mengatakan Israel berutang kepada Otoritas Palestina 450 juta dolar dari uang pajak yang tidak dikirim, tetapi Israel meminta sepertiga dana tetap dipegangnya untuk pembayaran utang.