Evaluasi Panel independen menemukan lebih banyak masalah sistemik di lembaga tersebut, seperti kegagalan untuk memahami risiko unik yang dihadapi Trump dan adanya budaya kerja “memaksimalkan efisiensi dan produktivitas sementara mengurangi pemanfaatan sumber daya.”
Laporan setebal 52 halaman yang diterbitkan Kamis (17/10), meminta Dinas Rahasia untuk bertanggung jawab mengatasi masalah-masalah tertentu yang mengakibatkan terjadinya percobaan pembunuhan pada 13 Juli lalu di Kota Butler, serta masalah yang lebih mengakar dalam budaya lembaga tersebut. Laporan tersebut merekomendasikan penunjukan pemimpin baru yang diambil dari luar dan pemfokusan kembali misi perlindungan yang diemban entitas tersebut.
“Dinas Rahasia sebagai sebuah lembaga membutuhkan reformasi mendasar untuk menjalankan misinya,” tulis penyusun laporan kepada Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat Alejandro Mayorkas, lembaga induk Dinas Rahasia, dalam sebuah surat yang menyertai laporan mereka. “Tanpa reformasi itu, Panel Tinjauan Independen meyakini peristiwa di Butler dapat dan akan terjadi kembali.”
BACA JUGA: Pria yang Intai Trump di Lapangan Golf Didakwa dengan Percobaan PembunuhanSeorang peserta kampanye tewas dan dua lainnya terluka setelah Thomas Michael Crooks memanjat atap bangunan di dekat lokasi kampanye dan melepaskan tembakan ketika mantan presiden Trump berbicara. Trump mengalami luka di bagian telinga hingga akhirnya dilarikan dari atas panggung oleh para agen Dinas Rahasia. Penembakan itu, dan satu insiden lainnya di Florida ketika Trump sedang bermain golf, di mana pelaku tidak pernah melihat presiden ataupun melepaskan tembakan, telah memicu krisis ketidakpercayaan pada lembaga tersebut.
Laporan yang disusun panel berisi empat mantan pejabat penegak hukum dari pemerintah nasional maupun negara bagian itu dilakukan setelah sejumlah penyelidikan yang dilakukan oleh para anggota Kongres Amerika Serikat, tim penyelidik Dinas Rahasia sendiri, serta badan pengawas Departemen Keamanan Dalam Negeri AS. [rd/ab]