Para Pakar Garap Kesepakatan Nuklir Iran Jelang Batas Waktu Akhir Juni

Suasana pembicaraan nuklir Iran di Oman (Foto: dok).

Para perunding nuklir juga menggarap beberapa lampiran teknis yang menguraikan cara pelaksanaan kesepakatan dan kerangka waktu terkait.

Para ahli dari Iran dan enam negara kuat dunia, berkumpul di Wina, untuk melanjutkan perundingan ke tahap perundingan berikutnya, untuk menghasilkan kesepakatan yang diharapkan dapat membatasi kegiatan atom Teheran, sebagai imbalan pelonggaran sanksi.

Para pakar teknis yang bersidang hari Selasa itu kemudian akan bergabung dengan para pejabat politik senior dari Iran, AS, Rusia, China, Inggris, Perancis dan Jerman, akhir pekan ini. Kedua belah pihak bertujuan mencapai sebuah persetujuan komprehensif menjelang akhir bulan Juni.

Para diplomat mengatakan beberapa kemajuan telah dicapai dalam menyusun sebuah persetujuan, namun beberapa bagian yang signifikan tetap kosong.

Para perunding itu juga menggarap beberapa lampiran teknis yang menguraikan cara pelaksanaan kesepakatan dan kerangka waktu terkait. Enam negara kuat tersebut ingin membatasi berbagai program Iran, yang dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir.

Teheran menyangkal ingin memproduksi senjata semacam itu. Sementara itu, lebih dari separuh rakyat AS menyukai gagasan kesepakatan awal, yang dapat membatasi program nuklir Iran. Namun sangat sedikit orang yang benar-benar percaya bahwa Teheran akan menerapkan perjanjian itu.

Sebuah jajak pendapat Associated Press - GfK mendapati, hanya tiga persen mengatakan mereka sangat yakin Iran akan mengizinkan inspeksi terhadap fasilitas-fasilitas nuklirnya, memusnahkan plutonium di negara itu dan mematuhi batasan-batasan lainnya yang diwajibkan dalam kesepakatan awal.

Hampir tujuh dari 10 orang mengatakan mereka tidak yakin. AS, Jerman, Inggris, Perancis, Rusia dan China bermaksud menyelesaikan sebuah kesepakatan dengan Iran pada tanggal 30 Juni mendatang dengan Iran, yang dapat membatasi negara itu membuat senjata nuklir.

Sebagai imbalannya, sanksi ekonomi terhadap Iran akan dicabut sementara waktu berjalan.