Para Senator Faksi Republik Berdebat Soal Nominasi Direktur CIA

Wakil Direktur CIA Gina Haspel akan menggantikan posisi Mike Pompeo di badan intelijen tersebut. Pompeo dicalonkan Presiden Trump sebagai Menlu menggantikan Tillerson.

Dua senator Partai Republik bertengkar tentang pencalonan Direktur CIA Mike Pompeo sebagai menteri luar negeri yang baru, juga tentang Wakil Direktur CIA Gina Haspel untuk menggantikan posisi Pompeo di badan intelijen tersebut.

Jika dikukuhkan, Haspel akan menjadi perempuan pertama dalam 71 tahun sejarah CIA sebagai orang nomor satu di badan tersebut.

Di stasiun televisi CNN, Senator Lindsey Graham dari negara bagian South Carolina mengatakan Pompeo dan Haspel akan dikukuhkan oleh Senat. Ia menampik tentangan Senator Rand Paul dari negara bagian Kentucky, yang disebut sebagai “outlier” atau sosok yang kerap memiliki posisi berbeda diantara seluruh anggota faksi Republik.

Rand Paul mengatakan ia menentang Pompeo karena Pompeo mendukung perubahan rejim yang didukung Amerika. Sementara Haspel dinilainya terkait dengan operasi penyiksaan para tersangka teroris di lokasi-lokasi rahasia di luar negeri.

Rand Paul mengatakan “ia akan melakukan apapun yang diperlukan” untuk menggagalkan dua calon pejabat tinggi itu di Senat, dimana Partai Republik memegang mayoritas 51 banding 49. Ditambahkannya, jika perlu ia akan melakukan “filibuster” terhadap nominasi itu guna memblokir supaya mereka tidak bisa mendapat persetujuan.

Lindsey Graham menggambarkan Gina Haspel sebagai sosok yang “berkualifikasi tinggi”, namun mengakui dukungan Haspel terhadap “teknik-teknik interogasi yang kejam” – termasuk “waterboarding” yang membuat orang seperti akan mati tenggelam – terhadap para tersangka teroris pasca serangan 11 September di Amerika. CIA tidak lagi diijinkan menggunakan teknik interogasi tersebut. [em/ii]