Parlemen Inggris Lanjutkan Perdebatan Soal Brexit

Seorang jurnalis di London berpose dengan salinan RUU Brexit yang sedang diperdebatkan parlemen Inggris. (Reuters/Troby Melville)

Juru bicara Partai Buruh Keir Starmer mengatakan hasil referendum itu akan dihormati tapi RUU itu “sangat sulit” bagi partainya yang terpecah.

Anggota-anggota parlemen Inggris, Selasa siang (31/1) melanjutkan perdebatan selama dua hari mengenai rancangan undang-undang yang memberi pemerintah wewenang untuk memulai perundingan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, sementara pemerintah berusaha memenuhi batas waktu 31 Maret yang ditetapkannya sendiri untuk memulai proses itu.

Oposisi utama, Partai Buruh mengatakan akan berusaha mengubah RUU itu untuk memberi kesempatan persetujuan akhir anggota parlemen mengenai penyelesaian dengan Uni Eropa itu tapi tidak menghalanginya.

Juru bicara Partai Buruh Keir Starmer mengatakan hasil referendum itu akan dihormati tapi RUU itu “sangat sulit” bagi partainya yang terpecah.

Sekitar dua pertiga anggota parlemen dari Partai Buruh mewakili konstituen yang memilih meninggalkan Uni Eropa sementara sepertiga mewakili mereka yang memilih untuk tetap bertahan pada Uni Eropa.

Mayoritas anggota parlemen Partai Buruh sendiri mendukung kampanye untuk mempertahankan keanggotaan Uni Eropa, tapi pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn berupaya sekeras mungkin untuk memilih mendukung RUU itu.

Meski demikian sebagian yang mewakili daerah-daerah di negara itu yang memilih bertahan pada Uni Eropa mengatakan mereka akan menghormati keinginan konstituennya dan menentang dimulainya proses Brexit. [my/al]