Partai kiri radikal dan pemimpinnya yang berusia 40 tahun meraih kekuasaan dalam pemilu Minggu (26/1) di Yunani, dengan mengalahkan partai Demokrasi Baru yang konservatif dan dipimpin oleh Perdana Menteri Antonis Samaras.
Alexis Tsipras, pimpinan partai Syriza, telah berjanji untuk mengakhiri kebijakan penghematan. Namun, hasil pemilihan itu kemungkinan akan menyebabkan Yunani bertentangan dengan Uni Eropa dan kreditor-kreditor internasional.
Syriza tampaknya kekurangan hanya dua kursi dari 150 kursi parlemen yang dibutuhkan untuk dapat berkuasa sendiri tanpa membentuk pemerintah koalisi. Namun menurut jajak pendapat, kalau suara sudah selesai dihitung, Syriza dapat muncul dengan mayoritas mutlak.
Dampak kemenangan partai kiri itu hampir segera dirasakan. Harga-harga saham di Asia dan mata uang Euro melemah Senin, yang menimbulkan lagi kekhawatiran blok mata uang bersama Eropa dapat berantakan.