Partai berkuasa di Taiwan, yang tidak disukai oleh China, akan dijuji dalam pemilihan paruh waktu yang akan digelar pada Sabtu (24/11). Pemilu paruh waktu itu juga akan berdampak pada pemilihan presiden Taiwan 2020.
Partai Progresif Demokratik terancam akan kehilangan dua atau tiga kursi, cukup untuk memperlemah upaya Presiden Tsai Ing-wen agar terpilih kembali untuk masa jabatan kedua, kata para analis politik.
Tsai menang dengan kemenangan besar pada 2016 setelah pemilih menentang pesaingnya, pihak Nasionalis, karena hubungannya selama delapan tahun dengan Beijing. Tetapi kini beberapa konstituen ingin Tsai menyusun kebijakan yang lebih aktif dengan China. [jm]