Caitlan Coleman, warga Amerika, dan suaminya, warga Kanada, Joshua Boyle, diculik saat berwisata di Afghanistan tahun 2012. Coleman kala itu sedang hamil. Ia melahirkan empat anak semasa ditawan.
Kini muncul rincian penderitaan yang dihadapi keluarga itu semasa disandera Jaringan Haqqani. Dalam pernyataan yang dibuat di Bandara Toronto Jumat malam, Joshua Boyle mengatakan, jaringan Haqqani membunuh salah seorang anak mereka, bayi perempuan, dan memperkosa istrinya ketika mereka disandera.
"Kebodohan dan kejahatan penculikan oleh jaringan Haqqani terhadap seorang peziarah dan istrinya yang hamil tua yang membantu penduduk desa di daerah Afghanistan yang dikuasai Taliban terkalahkan hanya oleh kebodohan dan kejahatan karena memberi wewenang untuk membunuh anak perempuan saya, Martyr Boyle, sebagai pembalasan atas penolakan saya yang berulang untuk menerima tawaran yang diajukan penjahat kriminal jaringan Haqqani. Dan kebodohan dan kejahatan perkosaan yang dilakukan terhadap istri saya, yang tidak hanya dilakukan seorang penjaga tetapi dibantu oleh kapten penjaga itu dan diawasi komandan jaringan Haqqani, Abu Hajar," ujarnya.
Sebelum tiba kembali ke Kanada hari Jumat, kabar tentang kelahiran anak keempat itu belum terungkap. Boyle mengatakan, kondisi kesehatan salah seorang anaknya buruk dan harus dipaksa makan oleh tim Pakistan yang menyelamatkan mereka.
Pembebasan mereka disambut ungkapan lega pejabat-pejabat Amerika dan Kanada. Dalam pernyataan, pemerintah Kanada mengatakan, "bersukacita atas kembalinya keluarga yang telah lama ditunggu."
Keluarga itu mendarat di Toronto Jumat malam dengan pesawat Air Canada dari London.
Hari Rabu, bertindak atas petunjuk intelijen Amerika, pejabat Pakistan mengatakan tentara mereka menyelamatkan keluarga tersebut, beberapa jam setelah penculik memindahkan mereka dengan mobil ke sisi Pakistan di perbatasan dengan Afghanistan yang panjang dan tidak dijaga. [ka/ii]