Pasca Kerusuhan, Kolombia Terapkan Jam Malam di Bogota

Seorang warga berbicara dengan dua tentara yang melakukan tugas patroli penerapan jam malam di Candelaria, Bogota, Jumat (22/11).

Presiden Kolombia Ivan Duque memerintahkan jam malam di ibu kota negara itu hari Jumat (22/11), di tengah berlanjutnya kerusuhan menyusul pawai besar sehari sebelumnya di mana puluhan ribu orang turun ke jalan dalam pesan yang kuat, menolak pemerintahan yang konservatif.

Presiden mengumumkan di Twitter, ia meminta walikota Bogota memberlakukan jam malam mulai pukul 9 di seluruh kota berpenduduk 7 juta orang itu setelah polisi memaksa mundur massa demonstran yang memukul-mukul panci dan wajan di Plaza Bolivar yang bertingkat.

Jam malam diberlakukan sehari setelah sekitar 250 ribu orang turun ke jalan-jalan, salah satu pawai terbesar sepanjang sejarah negara itu. Walaupun awalnya damai, protes berakhir dengan bentrokan antara demonstran dan polisi. Tiga tewas dalam apa yang oleh pihak berwenang digambarkan sebagai insiden penjarahan dengan kekerasan semalam.

Bentrokan berlanjut di sebagian Bogota dan Cali hari Jumat ketika sukarelawan menghapus grafiti dari bangunan-bangunan bersejarah dan menyapu kaca yang hancur.

Menteri Pertahanan Carlos Holmes Trujillo mengatakan Jumat pagi, 98 orang ditahan dan 151 petugas polisi dan militer serta 122 warga sipil terluka, umumnya luka ringan dan terkena gas air mata.(ka/pp)