Para pasien di Afghanistan Selatan berharap para petugas palang merah segera kembali ke RS utama, setelah sebuah ledakan menyebabkan badan bantuan menarik staf asingnya.
Tanggal 21 Juni pejabat Afghanistan dan Palang Merah mengatakan sebuah bom kecil yang dipasang di sepeda motor meledak di lantai dasar Rumah Sakit Mirwais di kota Kandahar, yang merupakan fasilitas kesehatan utama bagi mereka yang terluka akibat perang di kawasan itu.
Pihak berwenang mengatakan tidak seorangpun cedera karena alat itu tidak meledak sepenuhnya. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menarik ke-20 staf asingnya dari rumah sakit itu setelah insiden tersebut dan kini sedang mempertimbangkan apakah aman bagi staf administrasi dan medis asing untuk kembali.
Pasien-pasien dengan cepat merasakan dampak kepergian Palang Merah itu. Seorang pria memberitahu VOA bahwa mereka ingin para staf itu kembali dan mulai bekerja. Mereka sangat memerlukan staf itu bekerja, karena banyak sekali pasien di sana. "Para dokter itu benar-benar luar biasa dan menangani setiap pasien dengan sabar," katanya.
Juru bicara ICRC Philippe Marc Stoll memberitahu VOA Palang Merah telah bekerja di RS Mirwais selama 16 tahun dan terus beroperasi di sana dengan staf yang tidak ikut berangkat memberi pelatihan dan pasokan medis yang sangat diperlukan untuk merawat mereka yang terluka dalam perang. Ia menekankan bahwa tugas Palang Merah mengandalkan rasa percaya dan membina hubungan baik dengan penduduk setempat.
Pihak berwenang mengatakan tidak seorangpun cedera karena alat itu tidak meledak sepenuhnya. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menarik ke-20 staf asingnya dari rumah sakit itu setelah insiden tersebut dan kini sedang mempertimbangkan apakah aman bagi staf administrasi dan medis asing untuk kembali.
Pasien-pasien dengan cepat merasakan dampak kepergian Palang Merah itu. Seorang pria memberitahu VOA bahwa mereka ingin para staf itu kembali dan mulai bekerja. Mereka sangat memerlukan staf itu bekerja, karena banyak sekali pasien di sana. "Para dokter itu benar-benar luar biasa dan menangani setiap pasien dengan sabar," katanya.
Juru bicara ICRC Philippe Marc Stoll memberitahu VOA Palang Merah telah bekerja di RS Mirwais selama 16 tahun dan terus beroperasi di sana dengan staf yang tidak ikut berangkat memberi pelatihan dan pasokan medis yang sangat diperlukan untuk merawat mereka yang terluka dalam perang. Ia menekankan bahwa tugas Palang Merah mengandalkan rasa percaya dan membina hubungan baik dengan penduduk setempat.