Pasukan Keamanan Mesir Bentrok dengan Demonstran

Para demonstran yang marah atas kerusuhan sepakbola melempar kembang api dalam protes di dekat Lapangan Tahrir, Kairo (3/2).

Polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran yang melempari polisi dengan batu karena marah atas insiden stadion sepakbola.

Pasukan keamanan Mesir bentrok Kamis malam dengan ribuan pemrotes yang membanjiri ibukota, Kairo, yang marah oleh kegagalan penguasa militer dan polisi negara itu mencegah kekerasan sepakbola yang menewaskan 74 orang di kota Port Said, Mesir utara.

Polisi anti huru-hara yang berpakaian hitam menembakkan gas air mata ke arah demonstran yang melempari polisi dengan batu yang berusaha mendatangi Kementerian Dalam Negeri. Pawai tersebut berubah menjadi seruan kepada dewan jenderal militer yang berkuasa, yang dipimpin oleh Jenderal Hussein Tantawi, agar menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil. Kementerian Kesehatan mengatakan 388 orang pemrotes luka-luka, sebagian besar karena menghirup gas-air mata.

Petugas medis mengatakan sebagian dari yang cedera menderita pingsan dan gejala gangguan pernafasan yang parah. Ambulans dan sepeda motor mengangkut demonstran yang luka dengan menerobos massa.

Sebelumnya, parlemen Mesir yang baru diberdayakan itu menyalahkan ketiadaan tindakan polisi, yang mereka katakan, memungkinkan pendukung tim tuan rumah dalam pertandingan sepakbola di Port Said, menyerang penoton di tribun tamu dengan pisau, pentung dan petasan. Para anggota parlemen memutuskan untuk mengadakan penyelidikan.

Mesir sudah mengalami beberapa insiden maut yang terkait dengan keamanan yang buruk dalam satu tahun ini, yang membuat banyak orang khawatir akan ketidak stabilan.

Perdana Menteri Mesir yang diangkat militer, Kamal al-Ganzuri, mengatakan pemerintah telah memecat dewan federasi sepakbola Mesir dan menskors gubernur Port Said dan pimpinan keamanan sebagai tanggapan atass kecelakaan itu, salah satu yang paling banyak menjatuhkan korban jiwa dalam sejarah olah raga itu.

Pimpinan dewan militer Mesir, Jenderal Mohamed Tantawi, menyatakan 3 hari masa berkabung nasional dan berjanji akan mencari biang keladinya. Polisi telah menangkap 47 orang tersangka.