Departemen Pertahanan AS pada Kamis (3/2) menyatakan pasukan khusus AS melancarkan misi kontraterorisme yang “berhasil” di Suriah Barat Laut.
Para petugas pertolongan yang datang ke lokasi serangan melaporkan 13 orang tewas, termasuk enam anak-anak dan empat perempuan.
Operasi itu -- yang menurut penduduk berlangsung sekitar dua jam -- mengguncang Desa Atmeh yang sepi di dekat perbatasan Turki, sebuah daerah yang dipenuhi dengan kamp-kamp pengungsi domestik yang berusaha menyelamatkan diri dari perang saudara yang berkecamuk Suriah.
Pernyataan dari juru bicara Pentagon John Kirby tidak memberi rincian apapun mengenai misi atau targetnya, hanya menyatakan bahwa tidak ada korban di pihak AS dan bahwa militer akan memberi lebih banyak lagi informasi nantinya.
Warga memberitahu wartawan bahwa operasi selama sekitar dua jam itu melibatkan helikopter, ada baku tembak dan ledakan, serta bahwa beberapa warga sipil tewas.
Beberapa warga mengatakan kepada Associated Press bahwa mereka melihat potongan-potongan tubuh berserakan di dekat lokasi serangan, yang berupa sebuah rumah di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah. Mereka berbicara dengan syarat nama mereka dirahasiakan karena takut akan pembalasan.
BACA JUGA: Jet-jet Turki Serang Posisi Kurdi di Irak dan SuriahSerangan malam itu berlangsung di Provinsi Idlib, wilayah Suriah terakhir yang dikuasai pemberontak, di dekat perbatasan dengan Turki. Daerah itu juga merupakan tempat tinggal beberapa agen senior al-Qaida dan beberapa kelompok militan lainnya.
Militer AS sebelumnya telah menargetkan para pejabat tinggi al-Qaida di kawasan, kerap kali mengandalkan serangan udara dengan pesawat-pesawat nirawak bersenjata.
Pada Oktober 2019, pasukan khusus AS melancarkan serangan di Idlib yang menewaskan mantan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. [uh/ab]