Para pemantau Suriah mengatakan pasukan Kurdi telah merebut hampir semua kota besar dekat perbatasan Suriah dari militan Negara Islam (ISIS), yang memutuskan rute penting logistik militan itu.
Syrian Obseratory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan hari Senin (15/6) bahwa Kurdi telah menguasai semua kecuali beberapa daerah kantong kecil di Tal Abyad.
Serangan udara koalisi yang dipimpin Amerika terhadap lokasi ISIS membantu memukul mundur militan itu dan memainkan peran besar dalam memungkinkan Kurdi maju.
Tal Abyad, di perbatasan Suriah-Turki, adalah satu ujung rute logistik utama yang datang dari markas besar ISIS di Raqqa. Militan menggunakannya untuk menyelundupkan senjata dan lasykar ke Suriah dan menjual minyak di pasar gelap, sumber utama dana ISIS.
Pertempuran di daerah itu telah mengakibatkan ribuan warga sipil Suriah menyeberang perbatasan dan mencari tempat aman di Turki. Ketika sebagian pengawal perbatasan Turki tidak mengizinkan warga Suriah itu lewat, pengungsi tersebut mulai mengoper anak-anak dan bayi dari atas pagar kawat duri perbatasan.
Pihak berwenang Turki khawatir akan menambah masalah pengungsi yang sudah gawat dan membuat milisi Kurdi semakin berani, memperkuat perasaan separatisme di antara minoritas Kurdi Turki.
Sementara itu, utusan PBB Staffan de Mistura berada di Damaskus untuk bertemu dengan para pejabat tertinggi pemerintah Suriah dalam usaha untuk mencapai gencatan senjata dalam perang saudara negara itu.
Ia berencana untuk menekankan bahwa pemerintah Suriah mempunyai kewajiban untuk melindungi kaum sipil dan bahwa penggunaan senjata bom drum di daerah sipil harus dihentikan.