Tembakan senjata berat memicu pasukan Perancis menggelar tank-tank untuk melindungi posisi mereka di ibukota Bangui.
Tembakan senjata berat mengguncang Bangui – ibukota Republik Afrika Tengah – hari Rabu, membunuh sedikitnya sembilan orang. Tembakan itu memicu pasukan Perancis menggelar tank-tank untuk melindungi posisi mereka di ibukota Bangui.
VOA melaporkan penembakan tersebut terpusat di Bangui Utara, dan suara tembakan senjata berat dapat terdengar di beberapa permukiman lainnya.
Pejabat-pejabat misi pemelihara perdamaian pimpinan Afrika di Republik Afrika Tengah mengatakan kepada VOA, lima tentara tewas di Bangui dalam beberapa bentrokan dengan pasukan anti-Balaka yang umumnya warga Kristen.
Sejumlah laki-laki yang tidak diketahui jati dirinya juga menembak empat orang menjelang misa Natal dimulai.
Dalam wawancara dengan VOA, Uskup Anicet Ossibouyen Senganambil mengatakan laki-laki tersebut diduga terkait dengan pemberontak bekas Seleka yang umumnya warga Muslim, yang menyerang gerejanya. Ia menambahkan kompleks gereja itu telah menjadi pusat pengungsian ribuan warga sipil yang mencari perlindungan dari kekerasan itu.
Pasukan Perancis dan Afrika telah berupaya melucuti senjata milisi dan memadamkan kerusuhan di Republik Afrika Tengah itu.
VOA melaporkan penembakan tersebut terpusat di Bangui Utara, dan suara tembakan senjata berat dapat terdengar di beberapa permukiman lainnya.
Pejabat-pejabat misi pemelihara perdamaian pimpinan Afrika di Republik Afrika Tengah mengatakan kepada VOA, lima tentara tewas di Bangui dalam beberapa bentrokan dengan pasukan anti-Balaka yang umumnya warga Kristen.
Sejumlah laki-laki yang tidak diketahui jati dirinya juga menembak empat orang menjelang misa Natal dimulai.
Dalam wawancara dengan VOA, Uskup Anicet Ossibouyen Senganambil mengatakan laki-laki tersebut diduga terkait dengan pemberontak bekas Seleka yang umumnya warga Muslim, yang menyerang gerejanya. Ia menambahkan kompleks gereja itu telah menjadi pusat pengungsian ribuan warga sipil yang mencari perlindungan dari kekerasan itu.
Pasukan Perancis dan Afrika telah berupaya melucuti senjata milisi dan memadamkan kerusuhan di Republik Afrika Tengah itu.