Dalam sebuah cuitan di Twitter Selasa (30/11) pagi, Brigadir Jenderal Uganda Flavia Byekwaso mengumumkan pasukan Uganda bersama dengan sekutu Kongo, telah melancarkan serangan udara dan artileri bersama terhadap kamp-kamp pemberontak Pasukan Demokrat Bersatu (ADF).
Ia mengkonfirmasi serangan itu kepada VOA.
Para pejabat Uganda menyalahkan ADF atas pemboman bunuh diri baru-baru ini di ibukota Kampala, yang menewaskan lima orang, tidak termasuk para pelaku pengeboman.
ADF telah memerangi pemerintah Uganda sejak tahun 1996 dan mengklaim berafiliasi dengan kelompok militan ISIS.
BACA JUGA: Lima Warga China Diculik dari Operasi Penambangan di KongoAwal November tahun ini, saat berbicara mengenai situasi keamanan negara, Presiden Yoweri Museveni mengatakan akan memantau anggota-anggota ADF di mana pun mereka berada.
Kepada VOA, Byekwaso mengatakan serangan udara hari Selasa di Beni, Kongo timur itu merupakan keinginan lama Uganda.
“Ini sudah menjadi keinginan sepenuhnya dari kedua presiden. ADF bukan hanya ancaman bagi Uganda, namun juga di kawasan dan bagi DRC sendiri. Menurut saya, ini adalah sesuatu yang telah kami inginkan selama beberapa waktu.”
Sebelum serangan udara hari Selasa, Museveni mengatakan 12 anggota ADF telah tewas dan 106 ditangkap di Uganda sejak Juni 2021. [mg/lt]