Benediktus XVI yang mengundurkan diri sebagai paus delapan tahun lalu, memperingatkan dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan Senin (1/3) bahwa perjalanan bersejarah mendatang Paus Fransiskus ke Irak adalah “berbahaya”.
“Saya kira itu adalah perjalanan yang sangat penting,” kata Paus Emeritus berusia 93 tahun yang tinggal di sebuah biara di Kota Vatikan itu kepada harian Corriere della Sera.
“Sayangnya, hal ini terjadi di saat yang sangat sulit, yang membuatnya menjadi perjalanan yang berbahaya: karena masalah keamanan dan virus corona. Dan juga situasi yang tidak stabil di Irak. Saya akan menyertai Fransiskus dengan doa saya,” lanjutnya.
BACA JUGA: Di Tengah Pandemi, Lawatan Paus ke Irak Dinilai 'Bukan Ide Bagus'Paus Fransiskus yang berusia 84 tahun akan menjadi paus pertama yang mengunjungi Irak ketika ia memulai perjalanannya yang padat selama tiga hari pada Jumat (5/3).
Sejak pertama kali diumumkan pada bulan Desember, Vatikan telah menyatakan mungkin saja menunda kunjungan itu pada menit-menit terakhir.
Namun Paus, seperti halnya Benediktus yang telah disuntik vaksin COVID-19, tampaknya siap berangkat- bahkan jika ada restriksi, yang berarti kebanyakan warga Irak harus mengikuti lawatannya melalui TV.
BACA JUGA: Warga Kristen Irak Anggap Lawatan Paus Fransiskus sebagai Pesan HarapanIrak saat ini sedang berjuang melawan kekerasan baru termasuk gelombang kedua infeksi virus corona, yang telah mendorong diberlakukannya jam malam dan penutupan wilayah secara penuh pada akhir pekan.
Hanya beberapa hari menjelang perjalanan itu, duta besar Vatikan untuk Irak Mitja Leskovar positif terjangkit COVID-19, kata dua pejabat hari Minggu.
Namun Paus Fransiskus berupaya memenuhi impian pendahulunya, mendiang Paus Yohannes Paulus II. [lj/uh]