Paus Fransiskus akan Kunjungi Myanmar, Bangladesh

Paus Fransiskus memberkati sekelompok peziarah sebelum dimulainya audiensi umum mingguan di Balai Paul VI, Vatikan, 2 Agustus 2017. (AP Photo / Gregorio Borgia)

Pihak berwenang Katolik di Myanmar dan Vatikan mengumumkan, Senin (28/8), Paus Fransiskus akan mengunjungi Myanmar dan Bangladesh mulai akhir November.

Pengumuman dari kantor pers Vatikan menyatakan, paus akan mengunjungi kota Yangon dan ibukota Myanmar, Naypyitaw, dalam lawatan ke Myanmar pada 27 hingga hingga 30 November, dan Dhaka dalam kunjungannya ke Bangladesh pada 30 November hingga 2 Desember.

Kunjungan itu akan menjadi lawatan pertama paus ke Myanmar, yang mayoritas penduduknya menganut ajaran Budha. Paus Yohanes Paulus II pernah mengunjungi Bangladesh, yang mayoritas penduduknya Muslim, pada 1986.

Kunjungan paus ke Myanmar berlangsung pada saat sangat penting. Ketegangan sedang berlangsung antara para penganut ajaran Budha dan kelompok minoritas Muslim Rohingya. Militer bahkan sempat sempat terlibat bentrokan sengit dengan para pemberontak Rohingya. Para aktivis Rohingya mengatakan militer menyerang desa-desa Rohingya sehinga membuat ribuan orang terpaksa mengungsi.

Prasangka buruk terhadap Rohingya menyebar luas di Myanmar dan telah berlangsung lama. Prasangka tersebut melatarbelakangi kekerasan-kekerasan sebelumnya yang berskala besar. Ada sekitar 1 juta warga Rohingya di negara bagian Rakhine, namun mereka diperlakukan seperti imigran ilegal dari Bangladesh dan ditolak hak kewarganegraan mereka.

Hari Minggu, Paus mengecam penindasan terhadap Rohingya dan mendoakan agar mereka mendapat hak penuh di negaranya. Ini bukan kali pertama Paus Fransiskus menyuarakan keprihatinannya akan nasib Rohingya. [ab/lt]