Berbicara dari jendela Istana Apostolik, Paus Fransiskus mengimbau umat Katolik yang hadir di Lapangan Santo Petrus agar tidak terlalu cepat berpuas diri dalam perjuangan melawan pandemi virus corona.
Paus Fransiskus hari Minggu (7/6) memperingatkan semua orang di negara-negara yang mulai keluar dari karantina yang selama ini diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona agar terus mengikuti pedoman yang diberikan oleh pihak berwenang. “Hati-hati. Jangan meneriakkan kemenangan. Jangan meneriakkan kemenangan terlalu cepat,” katanya dalam pidatonya dari balkon Istana Apostolik di hadapan umat yang hadir di Lapangan Santo Petrus.
“Kehadiran sejumlah kecil Anda di lapangan ini adalah tanda bahwa di Italia fase akut epidemi sudah berakhir, tetapi berhati-hatilah! Jangan meneriakkan kemenangan, jangan meneriakkan kemenangan terlalu cepat. Bahkan jika kebutuhan untuk mengikuti aturan yang berlaku tetap ada, itu adalah aturan yang membantu kita menghindari virus,” tambahnya.
BACA JUGA: Italia Umumkan Kasus Covid-19 Terendah Sejak MaretPelonggaran aturan tinggal di rumah Italia secara bertahap kini memungkinkan masyarakat untuk berkumpul di lapangan Vatikan yang terkenal itu pada hari Minggu untuk menerima berkah siang dari Sri Paus.
Beberapa ratus orang berkumpul di lapangan itu. Mereka berdiri dengan menjaga jarak aman baik secara individu maupun sebagai keluarga.
Paus Fransiskus mengatakan kepada umatnya agar “mengikuti aturan, karena katanya aturan itu dibuat “untuk membantu kita menghindari penyebaran virus. Dia bersyukur bahwa “kita perlahan-lahan bisa keluar dari pandemi virus corona,” katanya.
“Puji Tuhan kita bisa keluar dari pusat virus, tetapi kita harus selalu mengikuti aturan yang diberikan kepada kita oleh pihak berwenang. Tapi sayangnya di beberapa negara, saya memikirkan khususnya beberapa, virus masih merenggut banyak korban. Jumat lalu di satu negara satu orang meninggal setiap menit. Mengerikan. Saya ingin mengungkapkan kedekatan saya dengan penduduk di negara-negara itu, kepada mereka yang menderita sakit dan keluarga mereka, dan kepada semua orang yang merawat mereka.”
Namun, dalam sambutannya yang telah dipersiapkan sebelumnya, Paus kelahiran Argentina itu juga menyatakan keprihatinan bahwa virus corona masih merenggut banyak nyawa, terutama di Amerika Latin.
BACA JUGA: Gereja Ikut Bertanggung Jawab untuk Bendung Penularan Covid-19Pandemi virus corona telah menewaskan sedikitnya 399.907 orang di seluruh dunia sejak muncul pertama kali di China akhir tahun lalu, menurut penghitungan kantor berita AFP hingga pada pukul 4 pagi hari Minggu, berdasarkan sumber-sumber resmi.
Sedikitnya 6.917.107 kasus telah terkonfirmasi di 196 negara.
Amerika Serikat adalah negara yang paling terpukul dengan 109.802 kematian, diikuti oleh Inggris dengan 40.465, Brazil dengan 35.930, Italia dengan 33.846, dan Perancis dengan 29.142 korban jiwa. [lt/jm]